Miris! Bos Rental Korban Penembakan Sempat Minta Pendampingan Polisi, Tapi Ditolak

Miris! Bos Rental Korban Penembakan Sempat Minta Pendampingan Polisi, Tapi Ditolak

Tangrang – Kepala sewa mobil dengan es (48) dan r (59) dari penembakan telah menjadi korban penembakan pada km 45 tangrang tinggi -mmerak, olok -olok. Korban meminta polisi untuk membantu sebelum penembakan mematikan itu terjadi, tetapi ditolak.

Anak korban, Danau Muhammad Nasharodin, mengatakan korban pertama kali mengikuti kendaraannya dengan sewa. Namun, mobil mungkin telah diganti.

Lake mengatakan bahwa sebelum penembakan itu terjadi, partainya meminta bantuan dari kantor polisi setempat Singka karena dia tahu senjata adalah senjata. Namun, permintaan bantuan ditolak.

“Kami diinisiasi untuk meminta bantuan, karena kami tahu bahwa ia (pelaku) membawa senjata. Setelah pergi ke kantor polisi, ia tampaknya bukan orang -orang yang terus membantu kami,” Danau mengutip Jumat (1 Maret 2015).

Dia menambahkan bahwa petugas pada saat itu telah menyetujui manajer polisi Sinangka. Namun, permintaan bantuan tidak terwujud.

“Kami kembali terpisah ke kantor polisi untuk kembali ke Rio (mobil) pribadi,” jelasnya.

Di masa lalu, kepala sewa mobil dengan inisial es (48) dan R (59) menjadi korban penembakan pada Tangrang-Mmrak Km 45 tol tol.

Sudah terkenal, acara penembakan mematikan diadakan pada hari Kamis (2/1/2025) pada pukul 04.30 pagi.

“Dari salah satu mobil minibus hitam, promosi yang diduga menembakkan lima bola,” kata Casat Reserve Tangrang.

Dia mengungkapkan bahwa penembakan itu diduga mengikuti pagar sewa korban. Pada waktu itu, katanya, para penjahat membawa mobil yang diduga telah dipindahkan. Namun, mobil diganti dengan penyewa.

“Deklarasi lain dibuat oleh Edd dan, yang mencatat bahwa kejadian ini mulai menyalahgunakannya di kendaraan sewa milik keluarga,” katanya.

Dia menambahkan, korban dan operasi mengejar sampai dia berakhir di KM 45 Tangrang-Mumrak Toll. Maka ini adalah saat ketika penembakan melakukan operasi untuk membunuh korban.

“Operasi diduga menggunakan GPS untuk menentukan sisa -sisa kendaraan di Pandagang. Setelah pemantauan dan penganiayaan lainnya, saksi menemukan mobil oranye keluarganya di depan area Induarter KM 45.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *