JAKARTA – Raja Charles III dan Ratu Camilla menghadapi momen canggung saat hendak menandatangani buku di Gereja St. Thomas Sidney, Australia. Diketahui, kini Raja dan Kaisar Inggris sedang berkunjung ke Negeri Kanguru.
Secara tradisi, anggota keluarga kerajaan Inggris diminta menandatangani buku berbentuk Alkitab setiap kali melakukan kunjungan resmi ke gereja. Buku sejarah tersebut ditulis oleh Richard Johnson, pendeta Kristen pertama di Australia. Mendiang Ratu Elizabeth menandatangani buku tersebut pada tahun 1954 saat berkunjung ke Australia.
Ketika Alkitab diserahkan kepada Raja Charles kemarin, uskup agung gereja tersebut mengatakan bahwa Alkitab mewakili sejarah yang penting bagi gereja dan Australia.
Raja Charles menggunakan pena untuk menandatangani Alkitab, berkata dengan nada kosong, “Hari apa ini?”
Menariknya, buku doa yang ditandatangani Raja Charles kemarin juga memiliki tanda tangan mendiang Putri Diana yang tertulis di atasnya pada tahun 1983 lalu.
Setelah mengikuti kebaktian selama satu jam, Charles dan Camilla akhirnya meninggalkan gereja. Ratusan orang yang berkumpul di halaman depan gereja menyambut mereka dengan sorak-sorai.