JAKARTA – Rusia yang menjadi ketua kelompok BRICS pada tahun ini meminta sekutunya untuk menciptakan alternatif selain Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai respons terhadap tekanan politik di negara-negara Barat. menjelang KTT BRICS akhir bulan ini.
BRICS, yang mencakup Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, telah berkembang hingga mencakup Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. dan Arab Saudi mengharapkan keanggotaan BRIC meningkat pada akhir KTT Rusia.
Pejabat tinggi keuangan dan bank sentral BRICS akan bertemu di Moskow minggu ini, kata Menteri Keuangan Rusia Anton Siluov. Penyelenggara pertemuan tersebut mengatakan bahwa sistem keuangan global dikuasai oleh negara-negara Barat, sehingga BRICS, yang menyumbang 37% perekonomian dunia, harus melakukan hal lain.
“IMF dan Bank Dunia tidak mempunyai peran apa pun. Mereka tidak bekerja sesuai dengan kepentingan negara-negara BRICS,” kata Silunov pada acara hari pertama pertemuan. Menurut laporan Reuters, Jumat (10/11/2024) “Penting untuk menciptakan kondisi baru atau institusi baru. Hal yang sama juga terjadi pada institusi Bretton Woods, namun dalam kerangka masyarakat kita, dalam kerangka BRICS,” tambah Siluanov.
Cadangan devisa Rusia dalam dolar dan euro telah diperkuat. Dan sistem keuangan Rusia sangat terpukul oleh sanksi Barat. Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, negara tersebut terputus dari perdagangan internasional.
Baru-baru ini, Rusia mengalami penundaan transaksi internasional dengan mitra dagangnya. Termasuk negara-negara anggota BRICS, karena bank-bank di negara-negara tersebut takut dihukum oleh regulator Barat.
Elvira Nabiullina, Gubernur Bank Sentral Rusia Dia berbicara tentang sistem pembayaran BRICS Bridge, yang akan menghubungkan sistem keuangan negara-negara anggota. Namun kemajuannya masih lambat.
Satu-satunya lembaga keuangan yang dimiliki negara-negara BRICS saat ini adalah New Development Bank, yang didirikan pada tahun 2015 untuk membiayai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota BRICS dan negara-negara berkembang lainnya.