NASA Deteksi Anomali Alam Aneh di Atlantik Selatan

NASA Deteksi Anomali Alam Aneh di Atlantik Selatan

LONDON – Dengan menggunakan data satelit, NASA menemukan bahwa “anomali” di Atlantik Selatan bisa terbelah dua. Hal ini diketahui karena medan magnet bumi saat ini sedang melemah, dan jika terus melemah maka benda-benda di langit bisa saja terjatuh.

Perilaku aneh pada medan magnet bumi di wilayah Atlantik Selatan mungkin terjadi sejak 11 juta tahun yang lalu dan sepertinya tidak akan menyebabkan pembalikan medan magnet bumi dalam waktu dekat, sebuah studi baru menunjukkan.

Anomali Atlantik Selatan merupakan kelemahan medan magnet bumi yang melindungi bumi dari radiasi kosmik dan matahari.

Anomali ini terjadi karena sabuk radiasi Van Allen di dalam Bumi berada paling dekat dengan permukaan planet dan mengalami peningkatan aliran partikel energik. Akibatnya, anomali tersebut juga dapat menimbulkan masalah teknis pada satelit dan pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi.

Para peneliti di Universitas Liverpool di Inggris mempelajari batuan beku atau vulkanik di Pulau St. Helena, yang terletak di Zona Anomali Atlantik Selatan. Catatan medan magnet bumi disimpan dalam batuan beku, memberikan gambaran rinci tentang sejarah magnet bumi.

“Studi kami memberikan analisis jangka panjang pertama terhadap medan magnet di kawasan ini, sejak jutaan tahun yang lalu,” kata Yael Engbers, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

“Studi ini menunjukkan bahwa anomali medan magnet Atlantik Selatan bukanlah anomali yang terjadi satu kali saja dan anomali serupa terjadi 8 hingga 11 juta tahun yang lalu.”

Para peneliti mempelajari batuan dari 34 letusan gunung berapi yang terjadi di St. Helena antara 8 dan 11 juta tahun lalu. Saat batuan vulkanik mendingin, butiran oksida besi kecil di dalamnya menjadi termagnetisasi, menjaga arah dan kekuatan medan magnet bumi pada waktu dan tempat tersebut.

Garis medan magnet bumi membentang dari selatan ke utara. Catatan geomagnetik dari batuan tersebut menunjukkan bahwa medan magnet St. Helena menunjuk ke arah yang berbeda pada letusan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa medan magnet di kawasan ini tidak stabil selama jutaan tahun.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *