Negara Islam Bersenjata Nuklir Ini Kembangkan Rudal yang Bisa Menyerang AS

Negara Islam Bersenjata Nuklir Ini Kembangkan Rudal yang Bisa Menyerang AS

WASHINGTON — Pakistan, satu-satunya negara Islam yang memiliki senjata nuklir, sedang mengembangkan rudal balistik jarak jauh yang pada akhirnya memungkinkan negara itu menyerang sasaran di luar Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat.

Penilaian tersebut disampaikan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jon Feiner.

Dalam pernyataan yang mengejutkan mengenai mantan mitra dekat AS, Pakistan, Feiner mengatakan tindakan Islamabad menimbulkan “pertanyaan nyata” tentang tujuan program rudal balistiknya.

“Sejujurnya, sulit bagi kami untuk memandang perilaku Pakistan sebagai ancaman baru bagi Amerika Serikat,” kata Feiner kepada audiensi di Carnegie Endowment for International Peace, dilansir Reuters, Jumat (20 Desember 2024).

“Pakistan telah mengembangkan teknologi rudal yang semakin canggih, mulai dari sistem rudal balistik jarak jauh hingga peralatan yang mampu menguji mesin roket yang lebih besar,” jelasnya.

Fenner menambahkan: “Jika tren ini terus berlanjut, Pakistan akan memiliki kemampuan untuk menyerang sasaran di luar Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat.”

Fenner melontarkan komentar tersebut dalam pidatonya sehari setelah Washington mengumumkan babak baru sanksi atas program pengembangan rudal balistik Pakistan, termasuk badan pertahanan negara yang mengawasi program tersebut.

Sebelumnya, Pakistan mengecam sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap program rudal balistiknya sebagai tindakan diskriminatif yang membahayakan perdamaian dan keamanan di kawasan.

“Sanksi mempunyai implikasi berbahaya bagi stabilitas strategis di kawasan kami dan sekitarnya,” kementerian luar negeri Pakistan memperingatkan dalam sebuah pernyataan.

Pakistan juga meragukan tuduhan AS bahwa perusahaan yang terkena sanksi terlibat dalam proliferasi senjata, karena sanksi sebelumnya hanya didasarkan pada kecurigaan dan kecurigaan tanpa bukti apa pun.

Selain itu, Islamabad menuduh Amerika Serikat menggunakan standar ganda dan mengabaikan persyaratan perizinan negara lain untuk teknologi militer canggih.

Departemen Luar Negeri mengatakan salah satu entitas yang terkena sanksi adalah Kompleks Pembangunan Nasional di Islamabad. Menurut kementerian, entitas tersebut berupaya memperoleh elemen program rudal balistik jarak jauh Pakistan, yang mencakup keluarga rudal balistik Shaheen.

Entitas lain yang terkena sanksi termasuk Akhtar and Sons Private Limited, Affiliates International, dan Rockside Enterprise.

“Amerika Serikat sudah jelas dan konsisten mengenai kekhawatirannya terhadap proliferasi senjata tersebut dan akan terus menjalin hubungan konstruktif dengan Pakistan mengenai masalah ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller pada hari Rabu.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *