WARSAW – Polandia, anggota NATO, menuduh Rusia merencanakan aksi “teror udara” terhadap maskapai penerbangan di seluruh dunia.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk melontarkan tuduhan tersebut pada hari Rabu. Menurutnya, rencana tersebut mencakup operasi pengalihan dan pengalihan penerbangan di wilayah Polandia.
Tusk menyampaikan tuduhannya selama pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Warsawa – hampir sebulan setelah sebuah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan barat setelah gagal mendarat di Rusia selatan.
“Apa yang bisa saya katakan, dan saya tidak akan menjelaskannya secara rinci, namun saya dapat memastikan kebenaran dari ketakutan ini, adalah bahwa Rusia merencanakan serangan teroris udara, tidak hanya terhadap Polandia, tetapi juga terhadap maskapai penerbangan di seluruh dunia.” kata Tusk kepada wartawan AFP, Kamis (16 Januari 2025).
Meskipun masih belum jelas insiden mana yang dimaksud oleh perdana menteri Polandia, para pejabat Azerbaijan menuduh militer Rusia menembak jatuh Azerbaijan Airlines Penerbangan 8432 yang berusaha mendarat di kota Grozny bulan lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di dekat Aktau di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Namun, dia tidak memastikan Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Sementara itu, Tusk juga berjanji untuk mempercepat proses aksesi Ukraina ke UE selama Polandia memegang kursi kepresidenan UE.
“Kepresidenan Polandia akan memicu kebuntuan yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir,” kata Tusk.
Dia menambahkan: “Kami akan bekerja sama dengan Ukraina dan mitra Eropa kami untuk mempercepat proses aksesi sebanyak mungkin.”
Zelensky menegaskan kembali urgensi tersebut dan menekankan pentingnya integrasi Ukraina ke dalam Uni Eropa dan NATO.
“Semakin cepat Ukraina bergabung dengan Uni Eropa, semakin cepat Ukraina menjadi anggota NATO, semakin banyak interaksi yang kita lakukan, semakin cepat seluruh Eropa mendapatkan keamanan geopolitik yang dibutuhkannya,” kata Zelenskiy.
Dia menambahkan: “Rusia tidak akan menjauh dari integrasi kami, kekuatan bersama dan rasa hormat kami”.
