TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berang setelah gelombang serangan drone Hizbullah di Lebanon menewaskan empat tentara Zionis dan melukai lebih dari 60 lainnya.
Serangkaian serangan pesawat tak berawak menghantam pangkalan militer Israel dekat Binyamina, selatan Haifa.
“Kami tanpa ampun akan menyerang Hizbullah di seluruh Lebanon, termasuk Beirut,” tegas Netanyahu saat mengunjungi pangkalan militer yang dihantam drone Hizbullah, lapor AFP, Selasa (15/10/2024).
Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan gelombang serangan pesawat tak berawak sebagai tanggapan atas serangan Israel, termasuk serangan yang menewaskan sedikitnya 22 orang di Beirut pekan lalu, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
Israel telah meningkatkan pengeboman terhadap sasaran-sasaran di Lebanon sejak 23 September dengan kedok memerangi Hizbullah. Menurut angka AFP dari Kementerian Kesehatan Lebanon, 1.315 orang tewas dalam serangan militer Israel, meskipun jumlah korban tewas sebenarnya lebih tinggi.
Sebelum komentar Netanyahu, serangan udara baru Israel menghantam sebagian wilayah Lebanon, termasuk serangan yang menewaskan 21 orang di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen di bagian utara negara itu.
Youssef, manajer sebuah restoran dekat kamp Binyamina, mengatakan kepada AFP bahwa dia mendengar ledakan keras sebelum banyak ambulans tiba.
Hizbullah mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menembakkan roket ke pangkalan militer dekat Haifa pada malam hari sebelum melancarkan serangan roket besar ke kota Safed di Israel utara.
Pejuang Hizbullah juga terlibat dalam bentrokan kekerasan melawan pasukan Israel di kota-kota perbatasan Lebanon. Pastor al-Shabaab, dan berperang di tempat lain.
Sirene serangan udara terdengar di Israel tengah pada Senin sore, termasuk di pusat komersial Tel Aviv, setelah tentara melaporkan mencegat dua drone yang datang dari Suriah.
