JAKARTA – Bagian dari antologi Picnic Persona yang mempertemukan berbagai gaya dan perspektif budaya Indonesia, karya bertajuk S (Aya) menyajikan kisah psikologis yang menegangkan. Klik di sini untuk melihat.
Film pendek ini mengeksplorasi pengaruh sisi gelap melalui karakter Aya yang diperankan secara cemerlang oleh Lutesha. Drama ini mengikuti perjalanan Aya yang berpengaruh yang perlahan-lahan kehilangan ketenarannya dan menimbulkan pertanyaan tentang identitas, tekanan sosial, dan dampak psikologis dari dunia maya.
Aya, wanita sukses di Jakarta, menyadari bahwa hidupnya mulai kehilangan arah. Popularitas yang sempat menaungi dirinya kini mulai meredup sehingga menimbulkan rasa tegang dan dendam. Untuk mencari kedamaian, Aya memutuskan untuk berlibur dan pergi ke resor tepi laut. Ia ingin melepaskan diri dari tuntutan sehari-hari dan tuntutan pekerjaan sehari-hari. Namun liburan impiannya tidak berjalan sesuai rencana.
Andika yang diperankan oleh manajernya Nicholas Saputra terus mengirimkan produk untuk diuji, terpaksa terus bekerja karena masalah kontrak. Dalam pencariannya akan kedamaian, Aya terjebak dalam rutinitas yang tidak pernah berhenti, bahkan di tempat yang jauh sekalipun.
Namun keadaan aneh dan kehadiran sosok misterius yang mengikutinya kemana pun ia pergi, memperburuk suasana suram Aya. Hal-hal aneh mulai terjadi ketika review produk yang tidak sempat saya lakukan sendiri tiba-tiba selesai.
Klimaks dari ketakutannya datang ketika Aya menyadari bahwa dia tidak bisa lagi melihat wajahnya sendiri di cermin. Sosok misterius ini secara visual lebih realistis dan berani, dan Shuka menghadapi ketakutan terbesarnya.
(S) Aya tak hanya menunjukkan ketegangan mental, tapi juga mengkritik kehidupan digital yang menuntut kesempurnaan. Melalui perjalanan Aya, pemirsa diajak untuk memikirkan sisi gelap dunia pengaruh, di mana tekanan untuk bertahan hidup dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Karakter Aya melambangkan banyak orang yang merasa terjebak dalam kehidupan yang dibentuk oleh ekspektasi orang lain di dunia nyata dan dunia maya. Ketidakmampuannya melihat wajahnya sendiri di cermin sering kali menjadi contoh kuat hilangnya identitas dalam upaya menjadi “sempurna”.
Lutesha memberikan performa luar biasa sebagai sepatu. Dengan ekspresi emosional, ia berhasil menggambarkan perjalanan psikologis seorang korban melalui standar kesuksesan modern. Nicholas Saputra meski hanya tampil sebagai tokoh pendukung, namun memberikan profesionalitas dan ketegangan yang menambah dinamika cerita.
S (Aya) adalah salah satu karya terbaik dalam antologi Persona Picnic. Film ini tak hanya menyuguhkan cerita menegangkan, tapi juga mengajak penonton memikirkan sisi berlawanan dari ketenaran dan ketegangan media sosial.
Siapkah kamu mengikuti perjalanan Aya menghadapi sosok misterius dan ketakutannya? (S) Tonton dan temukan Aya di Vision+. Kunjungi Pesona Picnic dan jadilah anggota Vision+ mulai dari Rp 20.000. Pastikan Anda mendownload aplikasi Vision+ dari Appstore dan Playstore.
Bagi yang ingin streaming konten premium Vision+ dan VU secara bersamaan, bisa berlangganan paket combo MeVVah seharga Rp 49.000. Download aplikasi Vision+ sekarang dan nikmati tayangan berkualitas dimana saja dan kapan saja!