London – Para astronom telah menggunakan data dari situs James WebB untuk mengumpulkan informasi tak terduga tentang komposisi ecoplane, yang mengarah ke kategori baru.
Gj 1214 b atau dikenal dengan Exoplane Exopusa memiliki atmosfer yang tebal dan tidak jelas. Pada awalnya, dia percaya pada studi tentang dunia air, dan baru-baru ini pada studi tentang struktur internal planet kita.
Pertama kali ditemukan pada tahun 2009, Eriposha adalah salah satu planet yang paling banyak dipelajari dan tidak seperti planet lain di tata surya kita.
Sebelumnya, planet Neptunus ini sebenarnya disebut sebagai tumbuhan es raksasa. Eniiposha lebih besar dari Bumi – 2,7 kali radius dan 8,2 kali massa rumah kita – tetapi lebih kecil dari Neptunus.
Mini-Nepunes dan Super-Earth merupakan planet yang menarik bagi para astronom karena masih dapat menampung kehidupan jika kondisinya bagus. Eniiposha tuan rumahnya, Okaria, mempekerjakan kehidupan, planet ini sangat panas.
Pengamatan mendalam baru pada Teleskop Luar Angkasa James Webb menunjukkan bahwa planet kita, planet terpanas di tata surya, tampak seperti banyak lidah di planet terpanas. Namun, Eyposha diperkirakan lebih besar dari Venus, menjadikannya planet pertama yang diketahui dari jenisnya.
Para astronom menyebut kategori baru ini “Super-Venus”, dan Eriposha berbeda dari planet lain di tata surya. Para ilmuwan dapat mengumpulkan informasi yang membantu kita memahami ekosistem lain dan cara kerjanya.
Sayangnya, ada kendala bagi Eriposha, yakni 47 lampu, karena ketebalan bumi yang tidak mudah.
Penelitian baru atas tuduhan para astronom telah mengungkap lebih banyak informasi tentang Observatorium Astronomi Nasional Jepang di Universitas Arizona dan Universitas Kazuma.
Sebuah tim peneliti mempelajari data transit Erieposha dan mengubah planet Okaria.
“Stasiun Co2 yang ditemukan pada survei pertama terlalu kecil untuk memastikan bahwa sinyal diumumkan sebagai ‘ONNO’ melalui ‘Ono’. “Pada saat yang sama, kita memiliki atmosfer Gj 1214 b yang sebenarnya” diperlukan konsep fisika dan kimia untuk mendapatkan propertinya.
Para peneliti bermaksud membangun model teoritis yang dapat menjelaskan data pada makalah kedua.
Eriposha, skenario dengan atmosfer yang didominasi logam di ketinggian lebih rendah, tetapi hidrogennya relatif sedikit. Laporan menunjukkan bahwa atmosfer terdiri dari aerosol dan kabut yang ditutupi oleh CO2 di ketinggian.
Di sinilah muncul gagasan tentang super Venus – sebuah planet yang sangat panas dengan atmosfer segar mengandung karbon sehingga sulit untuk dilihat.
“Kami menekankan pentingnya observasi presisi tinggi untuk memahami struktur internal dan evolusi Neptunus secara konvensional.