BANYUWANGI – Ajang Stikes Science Olympiad (S2O) yang diselenggarakan oleh Global Youth and Peace Education Movement (GYPEM) Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi sukses digelar. Acara ini menarik 12.110 peserta dari lebih 700 sekolah di Indonesia pada babak penyisihan.
Setelah melalui proses seleksi, terpilih 1643 finalis untuk mengikuti final yang dilaksanakan pada 10 November 2024 di Auditorium GBK Stikes Banyuwangi. Olimpiade ini mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji kemampuan akademiknya di tingkat nasional.
GYPEM Indonesia, bagian dari Digital Edu Indonesia, aktif mengembangkan kegiatan dan kompetisi pendidikan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan visi mempromosikan perdamaian dan pemberdayaan generasi muda melalui pendidikan, GYPEM Indonesia terus menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan seperti STIKES Banyuwangi untuk menghadirkan ajang kompetisi bergengsi seperti S2O.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan dari Ketua STIKES Banyuwangi Dr H Soekardjo yang mengumumkan rencana transformasi STIKES Banyuwangi menjadi Universitas DR Soekardjo (UNIDSOE). Pihaknya juga menawarkan beasiswa khusus kepada peserta tingkat SMA/SMK/MA yang berminat melanjutkan studi di STIKES Banyuwangi. “Ini sebagai bentuk dukungan terhadap mahasiswa berprestasi yang berprestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya, Minggu (10/11/2024).
Pj Bupati Banyuwangi Sugirah turut hadir dalam acara ini dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif ini. Menurutnya, acara seperti S2O ini dapat menjadi wadah bagi Generasi Z untuk berlatih di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta mendukung pengembangan sumber daya manusia.
Menurutnya, generasi muda yang terlatih dan kompeten di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Banyuwangi dan Indonesia. “Upaya penyiapan Gen Z dalam menyongsong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung penuh. “Kompetisi ini tidak hanya melatih kemampuan akademis tetapi juga membuka peluang inovasi,” ujarnya.
CEO Digital Edu Indonesia Ahmad Komaruddin mengapresiasi kerja sama GYPEM Indonesia dan STIKES Banyuwangi. GYPEM akan memperluas programnya dengan meluncurkan dua inisiatif baru.
Kedua program tersebut adalah Gypem Scholarsip, yaitu program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, dan Gipem Field Trip yang memberikan pengalaman belajar di luar negeri bagi mahasiswa terpilih. “Kami ingin melihat S2O dan acara serupa terus berkembang dan semakin banyak mahasiswa yang mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk berprestasi,” jelasnya.
Setelah persaingan ketat, S2O akhirnya keluar sebagai pemenang. Pertama, Piala Nuzantara diraih oleh SMP Al Izzah School of Leadership dan MA Nurul Khoiroh. Kedua, Piala Rektor diraih oleh SMP Al Izzah School of Leadership dan MA Nurul Khoiroh. Ketiga, piala GYPEM diraih oleh tiga siswa berprestasi yaitu Nuril Maulana Abbas dari SMA Al Qomar, Karuna Anathapindika Antara dari SMA Jembatan Budaya dan Zahira Octavian dari MTsN 8 Banyuwangi.