JAKARTA – Pemimpin sosialis Said Didu yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mendengarkan suara oposisi di pemerintahannya. Keyakinan itu diungkapkannya dalam acara Suara Rakyat di iNews TV, Kamis (8/10/2024).
Said awalnya mengatakan, pada masa orde baru, orang-orang yang berkonflik dihormati bahkan dikirim negara untuk belajar ke luar negeri. Ia juga mengatakan, pandangan pihak oposisi diterima Presiden Soeharto saat merumuskan Kerangka Kebijakan Nasional (GBHN).
“Tahun 1987, 1988, seluruh oposisi diundang ke sana dan gagasannya diterima oleh Pak Harto. Dan saya kira gagasannya diterima dalam GBHN,” kata Said.
Jadi dia sangat menentang jika ada kelompok yang mengatakan tidak boleh ada pilihan di negara bagian tersebut. Padahal, pemerintah seharusnya menghormati perilaku para penentang yang lahir dari gagasan kontroversial.
“Pemerintah harusnya berterima kasih kepada pihak oposisi yang mau berpikir tanpa mengeluarkan uangnya. Dari pada anggota DPR meminta 50 juta per bulan, mereka tidak boleh berpikir, pihak oposisi ini harus menghormati mereka, sehingga mereka melakukannya kepada musuh,” lanjutnya.
Prabowo diyakini mempunyai pemikiran yang sama untuk memberikan ruang kepada oposisi.
Saya yakin Pak Prabowo ada niat untuk memberikan kursi terbaik kepada oposisi dan memberikan kursi terbaik kepada oposisi, dibandingkan menyelenggarakan parlemen yang bisa dikontrol sama sekali, ujarnya.
Ia pun menandatangani deklarasi Prabowo yang menyatakan dirinya adalah ruh cinta rakyat.
“Mari kita dengarkan Pak Prabowo.” Menurut saya, ada sebuah kata yang indah. Yang penting, katanya: “Saya siap mati demi kebenaran untuk melindungi rakyat”, kata-kata yang saya suka dari Pak Prabowo” ujarnya.