Pangeran William Ungkap Kenangan Pilu Masa Kecil yang Membuatnya Cemas

Pangeran William Ungkap Kenangan Pilu Masa Kecil yang Membuatnya Cemas

INGGRIS – Pangeran William mengungkap pengalaman emosional dan sedih masa kecilnya yang berdampak mendalam pada dirinya dan membuatnya khawatir.

Pangeran William mengaku kunjungannya menemui ibunya, mendiang Putri Diana, membuatnya khawatir dan merasa sangat sedih.

Dalam film dokumenter Pangeran William: Kita Bisa Mengakhiri Tunawisma, yang ditayangkan di ITV pada tanggal 30 dan 31 Oktober 2024, Pangeran Wales membuka pengalamannya dengan komitmen berkelanjutannya terhadap penghentian izin tinggal di Inggris.

Pernyataan dari Mirror, Kamis (28/11/2024), surat kabar ini mengikuti program Homewards lima tahun William, yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa tunawisma dapat diberantas dengan bekerja pada hal-hal baru.

Foto/Gambar Getty

Pewaris takhta itu mengenang kunjungannya ke The Passage, sebuah badan amal untuk para tunawisma, tempat Diana membawa dia dan adik laki-lakinya, Pangeran Harry, ketika dia baru berusia 10 atau 11 tahun.

“Ibuku membawaku dan Harry ke The Passage, aku berusia sekitar 10 atau 11 tahun saat itu, dan aku sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi,” kata Williams kepada surat kabar tersebut.

Ini adalah pertama kalinya suami Kate Middleton menjadi tunawisma dan pengalaman itu berdampak besar pada dirinya. Namun, ketenangan Diana membuatnya merasa istimewa, dan dengan cepat membuat semua orang merasa nyaman.

“Saya ingat berpikir, ‘Jika semua orang menjadi tunawisma, mereka akan sangat sedih.’ Tapi saya kaget dengan keramahan tetangganya,” ujarnya.

Pengalaman tersebut mengajarkan ayah tiga anak ini tentang memahami dunia dan bagaimana penderitaan tidak menentukan siapa pun. Dia memikirkan cara dia memandang orang-orang yang benar-benar berbeda darinya dan cara hidupnya.

“Ketika Anda masih muda, Anda berpikir hidup hanyalah tentang apa yang ada di depan Anda. Dan jika seseorang berkata, ‘Saya sedang duduk di jalan tadi malam,’ Anda benar-benar terluka. “Ini membuka mata saya dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan,” katanya.

Williams telah kembali ke The Passage berkali-kali. Karya dan cintanya berasal dari pertemuan emosional dengan seorang pria tunawisma di masa mudanya.

Presiden menyampaikan pemikirannya tentang bagaimana pelajaran pertama ibunya dalam pekerjaan sosial membentuk pandangannya terhadap dunia dan tanggung jawabnya terhadap orang lain di dalamnya. Buku ini memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana pemuda ini terus mendorong karyanya untuk membuat perbedaan positif.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *