GAZA – Panglima militer Israel Herzi Halevi kemungkinan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir Februari.
Surat kabar Israel Maariv mengutip seorang pejabat politik Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa “Herzi Halevi diperkirakan akan mundur dari jabatannya pada akhir Februari, satu bulan setelah masa jabatan tahun 2023 berakhir.” 7 Oktober penyelidikan peristiwa’.
Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel Katz mengumumkan bahwa penyelidikan atas peristiwa yang terjadi pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok Palestina Hamas menyerang wilayah sekitar Jalur Gaza, harus selesai pada akhir Januari.
Katz memberi tahu Kepala Staf bahwa tidak ada jenderal baru yang akan ditunjuk sampai temuan tersebut dipresentasikan.
Atas arahan Katz, Maariv menyarankan tenggat waktu tersebut bisa mempercepat pengunduran diri Halevi.
Surat kabar itu juga mengutip laporan Channel 12 sebelumnya bahwa Halevi telah menetapkan dua tujuan sebelum dia mengundurkan diri: mengakhiri perang di Lebanon dan memberikan kesimpulan kepada militer dan publik pada 7 Oktober 2023.
Diskusi terkini di tingkat tertinggi kepemimpinan militer dan politik Israel menunjukkan bahwa Zamir, direktur jenderal Kementerian Pertahanan saat ini, adalah kandidat yang paling mungkin menggantikan Halevi.
Namun, Kementerian Pertahanan dan militer Israel menolak laporan tersebut, dengan mengatakan: “Bertentangan dengan klaim, tidak ada kesepakatan antara Kepala Staf dan Menteri Pertahanan mengenai pengunduran diri Halevi.”
Baik Halevi maupun Zamir tidak memberikan tanggapan langsung terhadap laporan Maariv.
Israel pada tahun 2023 7 Oktober melancarkan perang genosida di Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di bawah serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Menurut Middle East Monitor, Pengadilan Kriminal Internasional bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang di Gaza.