RADIO STATION Panglima Tertinggi Negara Islam di Irak Jassim Al-Mazrouei Tewas Terbunuh

RADIO STATION Panglima Tertinggi Negara Islam di Irak Jassim Al-Mazrouei Tewas Terbunuh

BAGHDAD – Komandan tertinggi Negara Islam (sebelumnya dikenal sebagai ISIS) di Irak, Jassim Al-Mazrouei, telah terbunuh, menurut Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani pada Selasa 22/10/2024.

Pengumuman tersebut mengkonfirmasi pernyataan tentang pembunuhan Jassim Al-Mazrouei, juga dikenal sebagai Abu Abdul Qader, yang dikeluarkan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM) pada akhir pekan.

Dalam postingan di

Al-Sudani menunjuk pada “operasi luar biasa” yang dilakukan oleh badan kontra-terorisme dan keamanan nasional negara itu di bawah pengawasan Komando Operasi Gabungan (JOC) di Pegunungan Hamrin di timur laut Irak.

Perdana Menteri Irak memuji pasukan keamanan dan menekankan: “Tidak ada tempat bagi teroris di Irak, kami akan mengejar mereka di tempat persembunyian mereka dan menyingkirkan mereka sampai tanah Irak bersih dari mereka dan kekejian mereka selesai.”

JOC mengatakan operasi untuk melenyapkan komandan ISIS didukung oleh bantuan teknis dan intelijen dari pasukan “Koalisi Global”.

Pasukan Irak mengintensifkan operasi melawan ISIS pada tahun 2024 Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bulan lalu, al-Sudani mengklaim bahwa negara Timur Tengah tersebut tidak lagi membutuhkan pasukan AS di wilayahnya, karena “Irak pada tahun 2024 tidak akan sama dengan Irak pada tahun 2014.” menambahkan: “Kami telah beralih dari perang menuju stabilitas.”

Pada bulan September, Irak dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan Washington akan mengakhiri misi internasional pimpinan AS di Irak dalam 12 bulan ke depan.

Namun, Pentagon kemudian mengklarifikasi bahwa meskipun delegasi AS berubah, penarikan tersebut bukanlah penarikan total.

Amerika Serikat menginvasi Irak pada tahun 2003 tanpa sanksi PBB, mengklaim bahwa negara tersebut memiliki senjata pemusnah massal, sebuah klaim yang kemudian terbukti salah.

Kampanye pengeboman AS yang “mengejutkan dan mengagetkan” menghancurkan Irak dan menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan dan menciptakan lahan subur bagi kelompok ekstremis seperti ISIS.

Setelah ISIS menyebar ke wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014, pasukan AS kembali ke negara tersebut.

Operasi militer koalisi berakhir pada tahun 2021, meninggalkan sekitar 2.500 tentara AS di sana.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *