RADIO NEWS Pantang Menyerah, China Lobi Eropa agar Bisa Jual Mobil Listrik

RADIO NEWS Pantang Menyerah, China Lobi Eropa agar Bisa Jual Mobil Listrik

JAKARTA – Produsen mobil asal China kini kesulitan memasuki pasar Eropa karena persaingan yang dianggap tidak seimbang. Pasalnya, mobil listrik China dijual dengan harga lebih murah dibandingkan kendaraan ramah lingkungan Eropa dengan teknologi serupa.

Seperti diketahui, persaingan produsen mobil listrik China dan Eropa semakin memanas. Kedua belah pihak berjuang keras untuk merebut pangsa pasar di Eropa yang sangat panas dengan jumlah konsumen yang cukup besar.

Salah satu faktor penentu persaingan ini adalah rencana Uni Eropa untuk menambah tarif tambahan pada mobil listrik yang diimpor dari Tiongkok. Hal ini membuat mobil listrik China, termasuk Tesla yang memiliki pabrik di China, sulit masuk ke Eropa.

Menurut SCMP, pemerintah Tiongkok yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Wang Wentao sedang melakukan lobi ke berbagai negara anggota Uni Eropa. Harapannya, mereka bisa bersatu melawan kebijakan yang mempermudah penjualan mobil listrik di benua biru.

Menteri Perdagangan Tiongkok mengunjungi Italia dan Jerman sebagai bagian dari upaya diplomatik. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan negara-negara Eropa agar mengubah keputusan impor atau menetapkan tarif impor.

Jerman, salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, dan Tiongkok, mitra dagang utama, merupakan pusat dari upaya ini. Industri otomotif Jerman, yang memiliki investasi besar di Tiongkok, sangat khawatir dengan kemungkinan dampak negatif tarif.

Pemerintah Jerman mengaku khawatir akan adanya pembalasan dari pemerintah Tiongkok yang dapat merugikan perusahaan otomotifnya yang beroperasi di negara tersebut.

Sekadar informasi, Uni Eropa mengklaim tarif tambahan diperlukan untuk melindungi industri mobil listrik dalam negeri. Mereka merasakan adanya persaingan tidak sehat akibat subsidi yang diberikan pemerintah China kepada produsen mobil listrik.

Investigasi yang dilakukan oleh Komisi Eropa menemukan subsidi yang tidak diumumkan di setiap tahap rantai pasokan kendaraan listrik Tiongkok. Pertarungan antara Tiongkok dan Uni Eropa mempunyai implikasi besar bagi masa depan industri mobil listrik global.

Jika tarif tambahan diterapkan maka harga mobil listrik China di Eropa akan meningkat sehingga menurunkan daya saingnya. Di sisi lain, produsen mobil listrik Eropa akan mendapatkan keuntungan karena persaingan semakin ketat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *