Papua Tengah Gelar Sarapan Sehat Bergizi, Sasar Murid dan Guru

Papua Tengah Gelar Sarapan Sehat Bergizi, Sasar Murid dan Guru

NABIRE – Wilayah Papua Tengah tengah merintis program sarapan sehat bergizi bergizi bagi siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) mulai November 2024.

Hingga saat ini, jumlah peserta program tersebut mencapai 2.706 anak dari 3.300 paket dalam 31 hari.

“Program sarapan sehat bergizi bergizi ini tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga guru. Dari 19 sekolah yang diuji dalam program ini, 15 sekolah adalah TK dan PAUD, dan empat sekolah dasar,” kata Yosina Anwar Damanik, Plt Ketua Family Center. untuk Wilayah Papua (TP- (PKK) 21.11.2024).

Dalam program yang dimulai pada 4 November ini, mereka mendapatkan susu, air mineral, dua jenis roti dan kue berbahan pangan lokal, bubur bit hijau, dan telur rebus.

Program ini juga mengikutsertakan ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Nabire (PERSAGI) yang berperan sebagai konsultan dan pengawas dalam penyediaan dan pendistribusian sarapan bergizi sehat.

Diakuinya, tidak mungkin semua sekolah di wilayah Papua Tengah bisa dilayani dengan pembatasan yang ada saat ini. Oleh karena itu berlaku di beberapa sekolah di Kota Nabire, sekolah yang dikelola Persit Karthika Chandra, Bhayangari, dan sekolah yang dikelola Jaksa Agung.

“Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan dan pendistribusian paket sarapan sehat dan bergizi dan seluruhnya bersumber dari APBD 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua,” lanjutnya.

Menurut Yosina Anwar Damanik, program sarapan sehat ini merupakan implementasi dari 10 program utama PKK khususnya program bina keluarga. Salah satu upayanya adalah memperbaiki kehidupan keluarga dengan memberikan pola makan seimbang

Program sarapan sehat bergizi ini menarik perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk (Wamendagri) pada Selasa (11/12/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Wamendagri berpesan mengenai dampak program ini yang multifaset, sehingga dengan melibatkan usaha kecil dan menengah sebagai mitra pemasok, dan tentunya menggunakan pangan berbahan lokal akan memberikan dampak sosial yang lebih luas. .

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *