Jakarta – Dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merayakan Istigosah Kubro pada Senin (21/10/2024) pukul 19.00 di PBNU Plaza, Jakarta Pusat, dengan mengusung tema “Hari Santri”. ” 2024: Terus merangkul masa depan’
Hadir dalam acara tersebut Istigosah Kubro Rois Aam PBNU dan para petinggi PBNU Suriah, Ketua PBNU dan para petinggi Tanfidiyah, serta Sekjen PBNU (Menteri Sosial Kabinet Putih dan Merah), serta 500 orang Nahdiyin dari berbagai organisasi. dan komunitas otonom bergabung dalam Pengurus PBNU
“Malam yang sangat penting bagi kita semua tentang nilai perjuangan. Tema malam ini adalah Terus Berjuang, Rangkul Masa Depan” yang disampaikan oleh Rois Aam, K.H.
Roys Am menyampaikan tujuan Santri memperkuat semangat perdamaian dengan mengingatkan perjuangan para ulama yang telah mengorbankan nyawanya untuk bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Staquf (Gus Yahya) mengatakan, “Di Hari Santri ini, momentum ini kita gunakan untuk menantang kita masing-masing, para Santri masa kini, tentang seberapa besar kontribusi kita terhadap nenek moyang kita di masa lalu cita-cita,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya pun mengajak mahasiswa untuk terus membantu Indonesia. “Kita perlu menjadikan diri kita sebagai pewaris perjuangan para pendahulu kita. dan berkomitmen untuk membantu negara kita semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dalam laporannya, KH. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekjen PBNU sekaligus Menteri Sosial RI, juga menyampaikan bahwa Istighosah merupakan bagian penting dalam kegiatan perayaan Hari Santri kubro.
Perayaan ini dilaksanakan secara desentralisasi oleh pemerintah daerah dan cabang NU se-Indonesia. Hal ini tidak ada hubungannya dengan kemeriahan acara tersebut. Namun penting untuk terus menumbuhkan semangat juang para siswa. Sebagaimana dimaksud Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 oleh KH Hasyim Asy’ar
“Kami berharap semua rencana yang kami miliki dapat berjalan dengan baik. Dengan mendapat keberkahan dari Allah SWT dan yang terpenting, menginspirasi para pelajar untuk terus berkarya demi kemaslahatan bangsa dan bangsa. Melalui pembelajaran yang sungguh-sungguh dan ketat dalam lingkungan yang relevan,” kata Gus Ipul.