Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%, APPDESA: Ganti Anggota Koalisi Nakal!

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%, APPDESA: Ganti Anggota Koalisi Nakal!

JAKARTA – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target 8 persen per tahun. Hal itu disampaikan Airlangga pada acara Indonesia Business Forum KEK 2024, Senin (12/09/2024).

Pada saat yang sama, diumumkan juga bahwa arus masuk investasi dan kegiatan industri skala besar dari 24 KEK yang dibentuk pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Sesuai instruksi Presiden untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen, KEK merupakan salah satu kegiatan yang memungkinkan realisasinya, kata Airlangga.

Asosiasi Pemerhati Aktivis Daerah (APPDESA) yang terpisah menilai program ekonomi pemerintah memerlukan dukungan semua pihak, terutama koalisi. “Pihak yang ikut koalisi harus memastikan seluruh anggota dewan hingga kader, mulai dari pusat hingga daerah, jujur ​​dalam menciptakan kondisi agar selalu ada kondisi yang baik untuk berinvestasi,” kata Koordinator Nasional APPDESA, Rifaldi Utama. .

Rifaldi menambahkan, seluruh anggota koalisi di daerah, khususnya anggota DPRD kota dan kabupaten, harus menjadi motor penggerak agar tidak terganggunya aktivitas perekonomian di daerah, seperti aktivitas yang didorong oleh kepentingan dan kepentingan pribadi. permintaan uang.

“Anggota dewan ini harus menetapkan batasan yang tegas dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melakukan langkah-langkah untuk merangsang perekonomian dalam negeri yang seharusnya mencapai 8%,” tutupnya.

Protes di Danau Lido disebut-sebut sarat bunga dan uang

Seperti diketahui, terjadi serangkaian aksi protes terkait Danau Lido di kawasan Cigombong, Bogor, Jawa Barat. Bahkan, Edwin Sumarga, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga terlibat dalam rangkaian acara tersebut.

Menurut APPDESA, kehadiran anggota partai koalisi pada acara tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap program presiden di bidang ekonomi. Apalagi jika, seperti diutarakan beberapa pihak, gugatan tersebut didorong oleh kepentingan yang berbeda, apalagi jika ada pernyataan akan ada ganti rugi.

“Protes akan menghambat aktivitas perekonomian di kawasan. Jika anggota koalisi tidak sepenuh hati mendukung kebijakan pemerintah, kini saatnya presiden memikirkan koalisinya,” kata Rifaldi.

Meski demikian, Rifaldi berharap sebelum terjadi disharmoni di Aliansi Progresif Indonesia, para pimpinan partai bisa mengetahui sikap anggota partai, terutama yang terpilih menjadi anggota dewan pusat dan daerah, sehingga bisa memantau kebijakan pemerintah dengan ketat. “Demi kesejahteraan negara, partai harus menggantikan pembentuk undang-undang yang tidak jelas,” tutupnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *