TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan bagian kedua pidatonya dalam bahasa Arab, yang ditujukan langsung kepada komunitas Arab di wilayah tersebut.
Khamenei mengatakan campur tangan kekuatan asing yang mendukung Israel adalah masalah paling serius di kawasan.
Namun, menentang agresi Israel “membuat rezim Zionis mundur ke masa 70 tahun yang lalu” karena rezim tersebut kini berjuang untuk bertahan hidup, sama seperti yang terjadi ketika rezim Zionis didirikan.
Ia meminta masyarakat Lebanon tidak putus asa dan terus melanjutkan perjuangan melawan penjajah Israel.
Khamenei mengatakan bahwa pada tahun 1981, puluhan tokoh terkemuka Iran, termasuk presiden, dibunuh dalam beberapa bulan, namun hal ini hanya memperkuat rezim tersebut.
“Hal yang sama akan terjadi di Lebanon, yang telah kehilangan para pemimpin seperti pendiri Hizbullah Abbas al-Moussawi dan ulama serta politisi Moussa al-Sadr,” katanya.
Pemimpin tertinggi Iran mengatakan, “Setiap serangan yang dilakukan oleh individu atau organisasi mana pun terhadap rezim Zionis akan bermanfaat bagi kawasan ini dan mungkin seluruh umat manusia.”
Kepala kantor Hizbullah Abdullah Saffieddine, saudara laki-laki Hashem Saffiedine, terlihat duduk bersama para pejabat senior sebelum pembicaraan dimulai.