JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi kegiatan pembahasan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Sebab kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Acara di Jakarta bertajuk “Keberlanjutan dan Pengelolaan Limbah B3: Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan” menampilkan para insinyur senior dan profesional dari berbagai sektor, termasuk perhotelan dan industri lainnya, yang berfokus pada praktik dan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah B3.
Martha Solinda Sinaga PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Pedal Muda menyambut baik diadakannya acara ini. Menurut Martha, acara ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan praktik pengelolaan limbah B3 yang baik dan benar.
“Selain aspek bisnis, acara ini mengembangkan layanan strategis antara lain transfer ilmu, pemanfaatan aset bersama, dan layanan berdasarkan kebutuhan berbagai daerah,” kata Martha, Selasa (11/12/2024).
Founder Sanjaya Limbah Joseph Heru menyampaikan harapannya agar acara ini dapat memberikan dampak positif. “Acara ini merupakan langkah nyata bagi industri untuk lebih memahami pengelolaan limbah B3 dan menerapkan praktik ramah lingkungan. Kami ingin membantu pelaku industri mengatasi tantangan keberlanjutan melalui berbagai layanan yang kami tawarkan,” kata Joseph.
CEO Envirotama Perkasa, Tefa Mahendra menambahkan, sebagai perusahaan jasa pengangkutan B3, pihaknya mempunyai tanggung jawab besar untuk melakukan pengangkutan mulai dari penghasil sampah hingga pengelola sampah di seluruh Indonesia.
“Kami berkomitmen penuh untuk memberikan solusi pengelolaan limbah B3 yang aman dan efektif. Acara ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara industri dan penyedia jasa untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Tefa.
Novrizal Salahuddin Ketua Persatuan Insinyur DKI Jakarta menegaskan, para profesional teknik yang terlibat dalam operasional konstruksi mempunyai tanggung jawab besar dalam pengolahan limbah B3.
“Kami senang melihat antusiasme para peserta untuk mempelajari dan menerapkan teknologi terkini dalam pengelolaan sampah, yang tentunya akan bermanfaat bagi industri perhotelan secara keseluruhan,” kata Novrizal.
Selain itu, PT Tribisnis Jaya Instrument sebagai penyedia alat pengujian juga berperan penting dalam mendukung pengolahan limbah B3. Selain menjual peralatan pengujian, perusahaan ini juga menawarkan jasa kalibrasi untuk memastikan peralatan tersebut berfungsi dengan baik.
“Sebagai penyedia solusi teknologi, Tribisnis fokus pada peralatan pengujian yang diperlukan untuk memastikan pengelolaan limbah B3 berjalan efisien dan sesuai prosedur yang berlaku,” jelas Rezha Firmansyah, komunikasi pemasaran PT Tribisnis Jaya Instrument.
Keisi salah satu peserta acara mengungkapkan kegembiraannya. Ia memperkirakan pengelolaan limbah B3 memerlukan banyak perhatian, baik dari segi regulasi, teknis, dan operasional. Kerja sama antara insinyur, pengangkut limbah, dan pemasok peralatan pengujian sangat penting untuk memastikan limbah B3 dikelola dengan cara yang aman dan ramah lingkungan.
“Hal ini sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dengan sertifikasi dan pelatihan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas pengelolaan limbah B3 di Indonesia,” kata Keisi.