JAKARTA – Pemuda Muhammadiyah terus menyuarakan keprihatinannya terhadap korupsi di Indonesia melalui berbagai cara. Sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial dan moral, Pemuda Muhammadiyah menginisiasi diskusi, pelatihan dan kampanye publik untuk mempromosikan antikorupsi di masyarakat, khususnya generasi muda.
Pihaknya juga memberikan masukan kepada pemerintah dan organisasi terkait agar kebijakan pemberantasan korupsi efektif dan transparan. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemuda Muhammadiyah dalam mengatur negara dan membangun masyarakat berdasarkan nilai-nilai keadilan.
Salah satu contoh pemuda Muhammadiyah adalah Harun Masiku. Sekjen Pemuda Muhammadiyah Najih Prastiyo menyambut baik permintaan Harun Masiku.
Kasus korupsi yang melibatkan Harun Masiku harus segera diselesaikan. Bahkan, ia memerintahkan Badan Reserse Kriminal (KPK) segera menangkap Harun Masiku.
Katanya, “Harun Masiku sudah 5 tahun buron dan belum tertangkap. Saya pikir komite antikorupsi harus lebih sosial dan efektif. Buronan seperti Masiku bisa melanggar hukum. Menurut saya, penangkapan Masiku diperlukan demi tegaknya keadilan dan agar hukum berlaku bagi semua orang tanpa diskriminasi. “Jika kita tidak segera menangkapnya, situasi ini akan mengancam stabilitas politik,” kata Najih belum lama ini.
Ia menilai ada dua pihak yang masih berusaha menghalangi proses hukum terhadap Masiku. Najih mendesak KPK dan aparat penegak hukum untuk mengadili siapa pun yang menghalangi penegakan hukum berdasarkan Pasal 221 KUHP.
Katanya, “Saya kira masih ada pihak-pihak yang terus berusaha mengganggu proses hukum ini. Seharusnya orang-orang seperti itu dibawa sesuai ketentuan Pasal 221 KUHP Maaf,” ujarnya.
Ia pun meminta petinggi PDIP tidak membela Harun Masiku. Najih mengatakan, “Kasus Harun Masiku tidak ada hubungannya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.”
Untuk itu, dia mendorong PDIP mencopot Hasto. “Justru saya ingin minta PDIP jangan takut (penembakan) karena kehadiran Pak Hasto tidak ada manfaatnya tapi malah bikin gaduh setiap hari. Ini jadi ancaman bagi PDIP,” ujarnya.