SEMARANG – Harimau jawa sempat dinyatakan punah 40 tahun lalu, namun kini banyak laporan yang mengklaim penampakan penjaga hutan jawa ini dari berbagai tempat.
Lalu yang jadi pertanyaan apakah harimau jawa benar-benar punah, yuk kita ketahui ciri-ciri harimau jawa yang berbeda dengan harimau sumatera dan bengal.
(Panthera tigris sondaica) merupakan subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa.
Harimau ini dinyatakan punah pada tahun 1980-an akibat perburuan dan pengembangan lahan pertanian yang menyebabkan habitat hewan ini berkurang drastis.
Harimau kuning konon menghuni hutan dataran rendah, semak belukar, dan mungkin berpindah ke kebun wanatani di sekitar desa, karena hewan ini pernah dianggap hama dan diburu atau diracuni oleh banyak orang. Daya jelajahnya tidak melebihi ketinggian 1.200 m.
Harimau ini biasanya memangsa babi hutan, rusa jawa, lembu, dan terkadang reptil serta unggas air.
Pada awal abad ke-19, harimau ini masih berkeliaran di Pulau Jawa. Pada tahun 1940an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan terpencil.
Upaya-upaya sedang dilakukan untuk menyelamatkan harimau-harimau ini dengan membuka lebih banyak taman nasional.
Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit. Pada tahun 1950-an, ketika populasi Harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, di Taman Nasional Ujung Kulun terdapat sekitar 13 ekor.
Sepuluh tahun kemudian, angka tersebut semakin mengecil. Pada tahun 1972, hanya terdapat sekitar 7 ekor harimau yang hidup di Taman Nasional Meru Batiri.
Kepunahan ini mungkin terjadi sekitar tahun 1950-an, ketika diperkirakan hanya tersisa 25 spesimen spesies harimau ini.
Penampakan harimau jawa terakhir kali terjadi pada tahun 1972. Pada tahun 1979 hanya ada tiga penampakan harimau yang hidup di Pulau Jawa.
Kecil kemungkinan hewan ini belum punah. Pada tahun 1990-an, terdapat beberapa laporan mengenai keberadaan hewan ini, meskipun hal ini belum dapat diverifikasi.
Namun banyak laporan penampakan harimau jawa di hutan Jawa Tengah dan Timur.
Pada akhir tahun 1998, diadakan seminar nasional Johnnie Tiger di UC UGM yang berhasil menyepakati “revisi” klaim kepunahan hewan ini.
Pasalnya, barang bukti terbaru yang ditemukan berupa jejak kaki, cakaran pohon, dan bulu yang diduga milik harimau Jaune.
Dibandingkan dengan spesies harimau lain di benua Asia, harimau jawa bertubuh relatif kecil.
Namun harimau ini memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan harimau Bali dan kurang lebih ukurannya sama dengan harimau sumatera.
Harimau jawa jantan memiliki berat 100-140 kg, sedangkan betina memiliki berat lebih sedikit, antara 75-115 kg.
Panjang kepala dan badan jantan sekitar 200-245 cm; betina sedikit lebih kecil.
Bentuk belang dan moncong harimau Johnnie sangat berbeda, warna belang pada harimau Johnnie tidak jelas, dan moncongnya sangat berbeda.