Penasihat Zelensky: Bom Nuklir Tak Bisa Menolong Ukraina Melawan Rusia

Penasihat Zelensky: Bom Nuklir Tak Bisa Menolong Ukraina Melawan Rusia

KIIV – Mykhailo Podolyak, penasihat kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, percaya bahwa bom nuklir tidak akan membantu Kiev mengubah situasi sebelum perang melawan Rusia. Karena Moskow punya lebih banyak senjata serupa.

Podolyak menulis di Telegram, mengacu pada Rusia, mengatakan: “Senjata ini tidak akan menghentikan negara yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.”

Menurut Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN), jumlah senjata nuklir terbesar di Rusia adalah yang pertama, bukan yang kedua di dunia seperti yang dijelaskan Podolyak.

Data ICAN menyebutkan Rusia memiliki sekitar 5.900 hulu ledak nuklir, lebih banyak dibandingkan AS yang memiliki stok sekitar 5.200 hulu ledak nuklir.

Podolyak, seperti dikutip RBC, Minggu (17/11/2024), Ukraina tidak berniat membuat bom nuklir karena bukan keputusan yang bisa mengubah keadaan sebelumnya secara signifikan.

“Jika ini adalah keputusan yang dapat mengubah apa yang terjadi di masa depan, terlepas dari semua masalah hukum dan reputasi, maka masyarakat dapat mempertimbangkannya. Namun, ini bukanlah keputusan yang akan memberikan kita perubahan besar di depan,” jelasnya. .

Menurutnya, perubahan di lini depan akan terjadi jika Kiev memiliki cukup senjata, terutama senjata jarak jauh, serta izin untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia.

“Ini tentu akan membawa perubahan di garis depan. Dan untuk itu, kita memerlukan dukungan finansial untuk produksi militer dan pasokan langsung senjata yang ada,” tambahnya.

The Times sebelumnya memberitakan jika bantuan militer Amerika Serikat (AS) dihentikan, Ukraina bisa mengembangkan bom nuklir dalam waktu beberapa bulan.

Menurut laporan tersebut, laporan inspeksi pembuatan bom nuklir telah disiapkan untuk Kementerian Pertahanan Ukraina.

Surat tersebut mengindikasikan bahwa Ukraina dapat menggunakan plutonium yang diekstrak dari batang bahan bakar nuklir bekas, yang digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, untuk membuat bom nuklir.

Jumlah plutonium yang dimiliki Ukraina cukup untuk ratusan perang.

Belakangan, Kementerian Luar Negeri Ukraina membantah informasi tersebut, menekankan bahwa Ukraina tidak berniat membuat senjata nuklir. Kementerian menekankan bahwa Ukraina akan terus mendukung ketentuan Perjanjian Non-Proliferasi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *