JAKARTA – Ketegangan antar pendukung calon gubernur no. 1 Pramono Anung-Rano Karno dan no. 3 Ridwan Kamil-Suswon pecah pada Minggu kedua (27.10.
Dari pantauan di lapangan, sempat terjadi kegaduhan saat sesi akhir atau pernyataan penutup yang disampaikan seluruh paslon. Namun, saat sesi akan dimulai, salah satu pengikut #1 dan #3 tiba-tiba terlibat perkelahian. Akibatnya, moderator tidak bisa memulai acara dan memperingatkan setiap pendukung untuk tetap tenang.
Massa pendukung no. 3 menuduh pendukung Ridwan Kamil-Suswon membawa perlengkapan kampanye (APK) ke dalam ruangan. Padahal aturan mengenai file APK hanya diperbolehkan untuk file yang menempel di badan, salah satunya adalah baju.
Setelah digeledah petugas keamanan KPU di Jakarta, ternyata pendukung paslon 2 membawa banyak file APK ke ruang debat. Diantaranya sejumlah poster yang disita aparat keamanan. Poster tersebut menyebutkan program-program RK-Suswono seperti 1 juta lapangan kerja, dokter keliling, dan lain-lain.
Akhirnya ketegangan antara kedua pendukung bisa diminimalisir dan proses pembahasan pernyataan akhir masing-masing calon gubernur bisa dilanjutkan. Hingga laporan ini diturunkan, KPU DKI belum memberikan penjelasan atau pernyataan apa pun terkait aksi tersebut.