Pengembangan SPKLU yang Masif Mendorong Masyarakat Menggunakan Kendaraan Listrik

Pengembangan SPKLU yang Masif Mendorong Masyarakat Menggunakan Kendaraan Listrik

JAKARTA – Dalam dua tahun terakhir, minat masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik semakin meningkat. Kemudahan akses terhadap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dikembangkan PT PLN (Persero) menjadi motivasinya. Shanti Marita (37 tahun) kini sehari-hari menggunakan mobil listrik untuk bepergian. Wanita warga Je Pindi Tanah Kosir, Jakarta Selatan ini setiap hari mengendarai mobil Chery Omoda E5 EV berwarna putih.

“Saya menjual dua mobil yang saya miliki sebelumnya, dan digantikan dengan mobil listrik ini,” ujarnya kepada SINDONews akhir pekan lalu. Shanty hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke kantornya di Jl Puri Sakti, Cipete, Jakarta Selatan ,” ujarnya kepada SINDONews akhir pekan lalu. Lebih nyaman, bebas polusi, dan hemat.

Ibu ini berkata dia tidak perlu lagi khawatir untuk mengisi daya mobilnya. Pasalnya, jumlah SPKLU saat ini tersebar di banyak tempat. Faktanya, Shanti telah memasang alat pengisi daya Komi di rumahnya. Soal pengisian daya, tidak ada masalah lagi. SPKLU PLN sudah hadir di banyak tempat dan mudah diakses, ujarnya Jarak pengisian daya 430 kilometer. Mobil yang dijual dengan harga Rp 419 juta ini hanya membutuhkan waktu 28 menit untuk mencapai kapasitas 80% karena cepatnya pengisian baterai mobil ini karena dilengkapi dengan ultra-charger. teknologi pengisian cepat.

Shanti tidak khawatir saat dia berkendara ke luar kota. Berbekal aplikasi PLN Mobile dan Charge.IN yang terpasang di iPhone 15 Pro miliknya, Shanty dapat dengan mudah menemukan lokasi SPKLU terdekat.

Hal serupa juga dirasakan Benny Hidaya Suryakusuma. Pria yang berdomisili di Bogor ini sehari-hari mengendarai mobil listrik Neta S miliknya menuju kantornya di kawasan Gading Serpong, Tangerang.

Berbekal PLN Mobile dan aplikasi Charge.IN sebagai alat panduan, Benny tak kesulitan menemukan lokasi SPKLU. Aplikasi yang dibuat PLN sebagai program digitalisasi layanan ini menunjukkan titik-titik lokasi dimana SPKLU berada. “Dengan digitalisasi yang diberikan PLN melalui aplikasi PLN Mobile dan Charge.IN.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik menjadi mudah. – Tidak hanya untuk mengisi daya mobil listrik, tapi membayar tagihan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik sangat mudah dan cepat, kata pria jangkung itu. Menurut Benny, aplikasi digital PLN memudahkannya dalam mengisi baterai mobil listrik. Cukup pilih pengisian cepat atau pengisian ultra cepat. Dia berkata, “Proses pembayaran terhubung ke dompet elektronik, mudah dan cepat.”

Tak hanya di Pulau Jawa, SPKLU PLN kini sudah merata di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Misalnya, saat Eka Zulkarnin berwisata ke Ibu Kota Negara (IKN) nusantara dengan mobil listrik besutan BYD, ia merasa mudah untuk mengisi daya. “Saat mengisi baterai di Balikpapan, perjalanan pulang ke IKN hanya menghabiskan 48% kapasitas baterai,” ujarnya. Eka yang menjabat sebagai Direktur Oto Group berharap pembangunan SPKLU bisa dilaksanakan di daerah. Sehingga mendorong masyarakat untuk memiliki kendaraan ramah lingkungan yang bersumber dari energi bersih PLN.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan jumlah kendaraan listrik yang terdaftar hingga April 2024 mencapai 133.225 unit. Terdiri dari sepeda motor listrik (109.576 unit), kendaraan roda tiga listrik (320 unit), mobil listrik (23.238 unit), kendaraan utilitas listrik dan bus listrik – (91 unit).

Infrastruktur yang dikembangkan PLN mendorong pertumbuhan industri otomotif, kata Franciscus Soergopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia. Ia mengatakan pertumbuhan kendaraan listrik terus menunjukkan tren peningkatan yang kuat. Ia menambahkan, “Tahun lalu pangsanya hanya 1,5 persen dari total penjualan mobil nasional, namun tahun ini sudah mencapai 4 persen.”

Hal ini menunjukkan masyarakat semakin percaya diri dalam memiliki dan mengendarai mobil listrik. “Jumlah SPKLU-nya sudah ribuan. Kami juga bekerjasama dengan PLN untuk mengembangkan 600 SPKLU. Kalau digabungkan dengan SPKLU milik PLN, jumlahnya akan ribuan dari ujung barat Pulau Jawa hingga ujung timur air. “Kekuatan baterai di mobil mereka,” kata France.

Katanya, penjualan mobil listrik tahun ini diperkirakan mencapai 30.000 unit. Penembakannya dibandingkan tahun lalu yang mencapai 11.500 unit. “Kami yakin dengan infrastruktur yang kuat, penggunaan kendaraan listrik akan terus meningkat,” tambahnya.

Perancis menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh PLN untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air. Ekosistem EV tidak dapat berfungsi tanpa listrik atau stasiun pengisian daya. Dengan dukungan Listrik PLN, Hyundai Motors Indonesia siap bekerja sama dengan PLN untuk meningkatkan pasokan hingga 1.500 unit pengisian daya di 1.000 lokasi.

Merangsang investasi dan penggunaan energi bersih

Masifnya pembangunan infrastruktur kendaraan listrik yang dilakukan PLN memicu antusiasme investasi pada ekosistem kendaraan listrik. Industri pendukung juga agresif. Pengembangan ekosistem baterai dan EV terus meningkat, termasuk industri sel baterai EV senilai US$3,2 miliar (Rs 51,2 triliun) yang akan mempekerjakan 2.800 pekerja dan, pada tahap pertama, memiliki kapasitas produksi sebesar 10 GWh dengan kapasitas produksi kapasitas Hingga 10 gigawatt per jam. Nilai investasinya sebesar 1,2 miliar dolar AS (Rp 19,2 triliun). Investasi lainnya antara lain paket baterai senilai US$42,12 juta (Rs 674,32 miliar) dan produksi kendaraan listrik senilai US$1,22 miliar (Rs 19,52 triliun).

Peneliti Senior Kelompok Keilmuan Teknik Tenaga Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Borwadi menilai ketersediaan ribuan unit SPKLU mendorong produsen kendaraan listrik untuk mencari lokasi di Indonesia. “Mobil listrik beragam, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Pabrikan asal China seperti Wuling, BYD, dan Cherry terlihat agresif karena minat masyarakat menggunakan mobil listrik semakin meningkat,” ujarnya. Dengan biaya transportasi yang lebih murah dan pengisian daya yang lebih mudah, Agus mengatakan mobil listrik semakin disukai. “Di Jakarta, tidak banyak lagi masyarakat yang memiliki banyak mobil,” kata Agus.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Jaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pemilik mobil listrik kini semakin mudah melakukan pengisian daya. “Bisa dilakukan di rumah, dan di kota besar seperti Jakarta sangat mudah (mengisinya),” jelasnya.

Menurut Kukuh, teknologi kendaraan listrik akan terus berkembang. Perusahaan China juga bisa menawarkan mobil dengan harga murah. ‘Produksi China mencapai 30 juta unit setiap tahunnya. Indonesia adalah satu pasar.”

PLN sendiri terus mengembangkan SPKLU lebih lanjut. Selain berkontribusi terhadap ekosistem kendaraan listrik, pembentukan SPKLU juga bertujuan untuk mendorong penggunaan energi ramah lingkungan. Hingga semester I-2024, terdapat 1.582 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersedia di 1.131 lokasi di seluruh Indonesia. 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), 9.956 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPLU), dan 14.524 Stasiun Pengisian Daya Rumah juga digunakan untuk mengisi daya kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasudjo menjelaskan PLN berkomitmen mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah stasiun pengisian daya yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Hingga semester I tahun 2024, jumlah penggunaan listrik SPKLU juga mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan konsumsi listrik yang meningkat sebesar 229% menjadi lebih dari 2.438,8 MWh dari sebelumnya sebesar 741,8 MWh pada semester I tahun 2023.

“Dengan pertumbuhan kendaraan listrik yang semakin eksplosif tentunya infrastruktur pendukungnya juga harus tersedia. PLN tidak bisa melakukannya sendiri, sehingga kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan seluruh mitra untuk mempercepat transisi energi di sektor transportasi,” kata Darmawan.

Untuk layanan pengisian daya di rumah, PLN telah bekerja sama dengan beberapa diler Pemegang Merek Kendaraan Listrik (APM) dan menjalankan PLN Mobile App sehingga seluruh pelanggan EV dapat segera mendapatkan layanan pengisian daya di rumah.

Hingga semester I tahun 2024, jumlah pelanggan home charger mencapai 14.524 pelanggan, meningkat 335% dibandingkan triwulan I tahun lalu, dengan total konsumsi listrik sebesar 4.264,8 megawatt hour, atau tumbuh signifikan dibandingkan pencapaian semester pertama. kuartal tahun 2023 sebesar 960,1 megawatt jam, meningkat 344%.

PLN juga menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan angkutan umum. PLN telah mengembangkan infrastruktur stasiun pengisian khusus untuk bus listrik dan angkutan umum listrik.

“Tidak hanya kendaraan pribadi, angkutan umum kini sudah beralih ke kendaraan listrik. Oleh karena itu, PLN menyediakan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, sehingga dapat menggunakan transportasi kendaraan listrik dengan nyaman dan aman,” lanjut Darmawan.

Selain itu, PLN juga terus menambah infrastruktur sepeda motor listrik. Hingga Juni 2024, sebanyak 2.200 unit infrastruktur penukaran baterai atau SPBKLU telah didirikan PLN dan mitra untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“PLN berkomitmen untuk terus menambah infrastruktur penggantian baterai kendaraan roda dua listrik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna kendaraan roda dua listrik yang terus meningkat dan menjadi moda transportasi terpenting di Indonesia,” kata Darmawan.

PLN juga telah membangun dan mengoperasikan unit SPLU yang dapat menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan roda dua listrik, sebanyak 9.956 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, pada tahun 2024 PLN juga berinisiatif menggunakan tiang listrik sebagai tiang SPKLU yang berjumlah 2.000 unit.

PLN tidak hanya menyediakan infrastruktur fisik seperti SPKLU, SPBKLU, SPLU dan homecharging untuk mendukung pertumbuhan EV, lanjut Darmawan. Dengan suksesnya transformasi digital end-to-end, PLN juga menawarkan layanan EV di aplikasi PLN Mobile.

Ia menambahkan: “Langkah ini kami lakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tentang layanan kelistrikan, khususnya mobil listrik. Jika ingin mengetahui lokasi stasiun pengisian terdekat, isi daya, tambah daya , dan menginstalnya.” Mobil baru, atau bahkan membeli mobil listrik melalui aplikasi PLN Mobile,” kata Darmawan.

Dengan pertumbuhan eksponensial infrastruktur dan layanan yang tersedia dalam genggaman PLN Mobile, Darmawan berharap masyarakat semakin percaya diri untuk beralih dan merasakan kemudahan dalam menggunakan kendaraan listrik.

“PLN akan terus melanjutkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik untuk mendukung transisi energi di sektor transportasi. Semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik, semakin cepat kita dapat mencapai emisi net-zero pada tahun 2060,” tutup Darmawan.

Ia menambahkan, PLN menggunakan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) untuk pemanfaatan listrik di SPKLU PLN. Artinya, SPKLU PLN kini 100 persen menggunakan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) dan pengguna kendaraan listrik yang dikenakan biaya di SPKLU benar-benar menikmati transportasi tanpa emisi. Pemanfaatan REC pada SPKLU memperkuat dukungan PLN untuk menghadirkan infrastruktur nol emisi di sektor transportasi bagi pengguna kendaraan listrik.

“Masyarakat kini tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan kendaraan listrik, karena sumber listrik SPKLU PLN sudah berasal dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan,” kata Darmawan. REC merupakan salah satu inovasi produk ramah lingkungan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan dengan menggunakan EBT yang diakui secara internasional.

Direktur Ritel dan Niaga PLN Eddie Sremolyanti mengatakan.

PLN juga mengembangkan stasiun pengisian daya terintegrasi yang terhubung langsung dengan fungsi EV di aplikasi PLN Mobile.

Ia menambahkan: “Kami berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur khususnya stasiun pengisian daya, dengan harapan pengguna mobil listrik akan merasa nyaman. mobil listrik.” kata Edi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *