MALANG – Jenazah Pastor Benny Susetyo, pekerja khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan penghormatan terakhir di Gereja Katolik Santo Albertus de Trapani, Kota Malang, Jawa Timur.
Jenazah Pastor Benny Susetyo diberangkatkan dari rumah duka ke Gereja Katolik Santo Albertus de Trapani. Di gereja ini jenazah dalam jumlah besar disemayamkan dan peti mati ditutup, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Antonius Benny Susetyo atau yang akrab disapa Papa Benny.
Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pengarah BPIP pun turut berbincang dengan keluarga dan mendoakan keluarga mendiang Benny di gereja Jalan Ahmad Yani.
Usai doa dan penghormatan, peti mati Romo Benny dikirim ke TPU Nasrani Sukun Kota Malang sebagai penghormatan atas jasa Romo Benny.
Presiden BPIP Prof KH Yudian Wahyudi mengatakan, gambaran Romo Benny Susetyo adalah sosok orang ikhlas yang selalu berjuang jujur melawan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Selain itu, selama ini beliau menyumbangkan pemikirannya bagi pembangunan bangsa dan pemerintahan Indonesia.
“Beliau adalah sosok yang tidak pernah berhenti berkarya, baik di level ideologi maupun di lapangan. Jadi saya kira beliau akan berkontribusi untuk mereka, khususnya BPIP, dan bangsa Indonesia pada umumnya,” kata Yudian Wahyudi, usai doa bersama di sana. . Keputusan Gereja Katolik, Senin (7/10/2024).
Menurutnya, sepanjang hidupnya, Romo Benny kerap memberikan pemahaman dan pengajaran tentang implementasi konsep tersebut di daerah, sebagai pegawai khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri. Oleh karena itu, sebelum meninggal dunia, Romo Antonius Benny Susetyo berada di Pontianak untuk memberikan seminar tentang Filsafat Pancasila dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Beliau merupakan anggota khusus ketua panitia pengarah staf, khususnya Bu Mega, jadi beliaulah yang lebih banyak memperkuat BPIP di bidang media, di satu sisi ide, di sisi lain terjun ke lapangan, seperti Kemarin. Dia meninggal saat bekerja di Pontianak,” ujarnya. .
Benny juga dikenal sebagai sosok yang santun, agresif, dan tak kenal lelah. Oleh karena itu, saat beraktivitas di Pontianak, kemungkinan besar ia kelelahan hingga jatuh sakit dan meninggal.
“(Sesuai penyebab meninggalnya) kelelahan, tidak pernah berhenti, dia orang yang tidak berhenti (bekerja),” ujarnya.
Pastor Benny Susetyo sendiri dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nasrani Sukun, Senin sore (7/10/2024) pukul 12.30 WIB. Upacara pemakaman dipimpin oleh Sekretaris Panitia Pimpinan BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dan dihadiri seluruh anggota keluarga, kerabat, sahabat, dan rekan kerja.
Sebelumnya diberitakan, Antonius Benny Susetyo alias Papa Benny menghembuskan nafas terakhir di RS Mitra Medika Pontianak, Sabtu (5/10/2024) pukul 00.05 WIB. Benny meninggal pada usia 56 tahun karena menderita diabetes.