JAKARTA – Rotasi ban merupakan salah satu jenis perawatan ban yang sering luput dari perhatian. Terdapat cara untuk memutar ban agar mobil tetap terasa nyaman dan aman saat berkendara.
Rotasi ban depan dan belakang sebaiknya dilakukan secara berkala. Sebab kantong plastik pada ban depan biasanya lebih kencang dibandingkan ban belakang.
Saat ban mulai aus, efeknya akan berulang. Efeknya terasa saat pengemudi menginjak rem, otomatis rem depan bekerja lebih keras seiring dengan gerak beban mobil ke depan. Karena roda depan berputar dan menyalurkan tenaga saat akselerasi, kendaraan berpenggerak roda depan juga memerlukan perawatan ekstra.
Melansir situs Astra Daihatsu, Kamis (26/09/2024) rotasi ban dilakukan untuk membandingkan tingkat keausan ban seluruh mobil. Berikut beberapa cara memutar ban:
1. Mengatasi atau mengatasi
Perubahan crossover berlaku untuk jenis ban standar. Misal ban depan berada di sebelah kanan, maka putar ban belakang ke kiri. Lakukan hal yang sama pada ban kanan belakang, lalu putar ban kiri depan.
2. Metode paralel
Berbeda dengan ban radial yang pada umumnya pola tapaknya searah, pemasangannya harus mengikuti arah putaran ban dan tidak boleh berputar dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Jika dipaksakan, tidak hanya membuat ban berbunyi karena lubang tapaknya terbalik.
Namun, hal ini juga bisa berbahaya karena pola tapak yang terbalik mengurangi traksi dan tidak bagus dalam menghilangkan genangan air.
Ban ini dengan mudah berpindah antara ban depan dan belakang paralel, misalnya antara kiri depan dan kanan belakang.
3. Ban serep ukuran penuh
Untuk mobil dengan velg cadangan ukuran penuh seperti Toyota Calya dan Kijang Innova, Anda bisa mengganti velg sebelah kanan, memindahkannya ke depan ban standar dan depan ban radial.
Selanjutnya ban serep menggantikan ban kiri belakang dan kemudian beralih ke jenis ban.
Waktu putaran roda
Disarankan untuk mengganti ban setiap enam bulan sekali atau 10.000 kilometer bila diservis secara rutin di bengkel resmi. Membawa ban ke bengkel resmi ada baiknya karena memastikan tidak ada yang salah.
Selain itu, sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisi ban yang akan dipindahkan. Jika ban sudah tidak layak pakai, misalnya tapak sudah aus melebihi batas TWI, maka sebaiknya diganti terlebih dahulu. Terutama ban depan yang memegang peranan sangat penting pada mobil.