Perairan Berusia 12 Miliar Tahun Ditemukan di Luar Angkasa

Perairan Berusia 12 Miliar Tahun Ditemukan di Luar Angkasa

LONDON – Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan Caltech telah menemukan reservoir air terbesar yang pernah ditemukan di luar angkasa. Dan waduk itu berjarak 30 miliar triliun mil jauhnya.

Ya, Anda membacanya dengan benar. Reservoir air terbesar telah ditemukan di luar angkasa, khususnya di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di luar angkasa.

Massa uap air setidaknya 140 triliun kali lebih besar dari total volume air di lautan dunia.

Karena letak quasar yang sangat jauh, dibutuhkan waktu 12 miliar tahun bagi cahayanya untuk mencapai Bumi. Pengamatan tim mengungkap periode ketika alam semesta baru berusia 1,6 miliar tahun.

Matt Bradford, seorang ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, mengatakan: “Lingkungan di sekitar quasar ini unik karena membentuk massa air yang sangat besar.

“Ini adalah bukti lain bahwa air tersebar luas di seluruh alam semesta bahkan pada masa-masa paling awal.”

Quasar ditenagai oleh lubang hitam masif yang mengonsumsi gas dan debu di sekitarnya; saat mengkonsumsinya, quasar melepaskan energi dalam jumlah besar.

Penemuan air bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat para astronom memperkirakan bahwa uap air sudah ada sejak awal alam semesta. Namun, uap air merupakan jejak gas penting yang mengungkap sifat quasar.

Quasar khusus ini menunjukkan uap air yang terorganisir di sekitar lubang hitam di wilayah gas yang membentang ratusan tahun cahaya (satu tahun cahaya setara dengan enam triliun mil). Kehadirannya menunjukkan bahwa gas tersebut sangat panas dan padat menurut standar astronomi.

Menurut para astronom, penemuan ini menyoroti keuntungan pengamatan pada panjang gelombang milimeter dan submilimeter. Bidang ini telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, dan untuk mencapai potensi penuh dari penelitian ini, penulis penelitian saat ini sedang merancang CCAT, sebuah teleskop 25 meter yang akan dibangun di Gurun Atacama di Chili. CCAT akan memungkinkan para astronom menemukan beberapa galaksi paling awal di alam semesta.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *