TEHERAN – Perbandingan kemampuan militer Iran dan Indonesia merupakan topik yang menarik dan kompleks. Kedua negara memiliki sejarah, lokasi geografis, dan tantangan berbeda yang memengaruhi struktur dan kemampuan militer mereka.
Berikut analisis mendalam mengenai kemampuan militer kedua negara:
1. Kekuatan militer Iran
Personel militer
Iran memiliki sekitar 610.000 personel militer, termasuk sekitar 350.000 tentara aktif.
Tentara reguler berjumlah sekitar 230.000, dan sisanya terdiri dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Angkatan udara
Angkatan udara Iran memiliki lusinan pesawat serang operasional, termasuk jet Rusia dan model lama AS yang diperoleh sebelum revolusi Islam tahun 1979.
Iran juga mengoperasikan satu skuadron sembilan jet tempur F-4 dan F-5, satu skuadron jet Sukhoi-24 buatan Rusia, dan beberapa MiG-29, F7, dan F14.
Senjata rudal
Iran memiliki persenjataan rudal balistik yang luas yang mampu menjangkau berbagai wilayah, termasuk Israel.
Meskipun teknologinya tidak secanggih persenjataan negara-negara Barat, kemampuan rudal Iran menawarkan jangkauan dan ancaman yang signifikan.
Iran memiliki lebih dari 3.500 rudal permukaan-ke-permukaan, beberapa di antaranya membawa hulu ledak setengah ton.
Sistem pertahanan
Iran memproduksi di dalam negeri platform rudal permukaan-ke-udara Bavar-373 serta sistem pertahanan Sayyad dan Raad.
Sistem ini dirancang untuk melindungi wilayah udara Iran dari serangan musuh.
Anggaran pertahanan
Anggaran pertahanan Iran untuk tahun 2022 dan 2023 adalah sekitar $7,4 miliar (118 triliun rupiah).
2. Kekuatan militer Indonesia
Personel militer
Indonesia memiliki sekitar 400.000 tentara aktif dan sekitar 400.000 tentara cadangan.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Ketiga dinas tersebut berperan penting dalam menjaga keamanan nasional.
Angkatan udara
TNI Angkatan Udara mengoperasikan berbagai pesawat tempur, antara lain F-16 Fighting Falcons, Sukhoi Su-27, dan Su-30.
Indonesia juga mengoperasikan pesawat angkut seperti C-130 Hercules dan pesawat latih seperti KT-1B Wongbee.
Senjata rudal
Persenjataan rudal Indonesia lebih terbatas dibandingkan Iran. Namun, Indonesia telah berinvestasi pada sistem pertahanan udara dan rudal anti kapal untuk melindungi wilayah maritimnya yang luas.
Sistem pertahanan
Indonesia memiliki beragam sistem pertahanan udara, termasuk rudal permukaan-ke-udara dan sistem radar yang mendeteksi ancaman udara.
Selain itu, Indonesia juga memiliki kapal perang dan kapal selam yang dilengkapi sistem pertahanan canggih.
Anggaran pertahanan
Anggaran pertahanan Indonesia pada tahun 2022 sekitar USD 9,3 miliar (Rp 150 triliun).
3. Perbandingan kekuatan militer
Personel militer
Iran memiliki lebih banyak personel militer aktif dibandingkan Indonesia. Namun Indonesia mempunyai personel cadangan dalam jumlah besar yang dapat dimobilisasi jika diperlukan.
Angkatan udara
Kedua negara memiliki angkatan udara yang kuat, namun Iran memiliki lebih banyak jet tempur dan rudal balistik.
Sebaliknya, Indonesia memiliki jet tempur dan pesawat angkut yang lebih modern.
Senjata rudal
Iran memiliki persenjataan rudal balistik yang lebih besar dan canggih dibandingkan Indonesia.
Namun Indonesia telah berinvestasi pada sistem pertahanan udara dan rudal anti kapal untuk melindungi wilayah maritimnya.
Sistem pertahanan
Kedua negara memiliki sistem pertahanan udara yang canggih, namun Iran memiliki beberapa platform rudal permukaan-ke-udara yang diproduksi di dalam negeri.
Indonesia memiliki kapal perang dan kapal selam yang dilengkapi sistem pertahanan canggih.
Anggaran pertahanan
Anggaran pertahanan Indonesia yang lebih besar dibandingkan Iran mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kemampuan militernya.
Meski begitu, Iran tetap berhasil mempertahankan kekuatan militernya meskipun ada sanksi internasional yang membatasi aksesnya terhadap teknologi militer terkini.
Secara umum kekuatan militer Iran dan Indonesia tidak lemah dan masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri.
Iran memiliki militer yang lebih aktif dan persenjataan rudal balistik yang luas, sementara Indonesia memiliki angkatan udara yang lebih modern dan anggaran pertahanan yang lebih besar.
Kedua negara terus berinvestasi dalam kemampuan militer untuk menjaga keamanan nasional.