JAKARTA – Sebanyak 11 politeknik perguruan tinggi di Indonesia menjalin kerja sama dengan industri Tiongkok. Kerja sama tersebut antara lain memberikan beasiswa transfer teknologi
Adi Nuryanto, Direktur Jenderal Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI) Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pengembangan Profesi, Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek, menekankan pentingnya kerja sama Indonesia dan Tiongkok di bidang pengembangan profesi . Pendidikan di negara ini
Baca Juga: Couture Careers 11 SMK dan ISI Bakal Tampil Memukau di JMFW 2025
Menurut Adi Nuryanto, kerjasama tersebut bertujuan untuk mendukung pendidikan, penelitian, dan pengabdian sosial melalui inovasi berkelanjutan pada pendidikan profesi tinggi. Ia menekankan pentingnya kemitraan ini dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia profesional Indonesia dan memuji peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta KBRI Beijing.
Sebanyak 11 politeknik Indonesia terlibat dalam kerja sama ini, seperti Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Sri Jaya, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Bandang, Politeknik Negeri Semarang Nik, Politeknik Negeri Indramayu, Politeknik Negeri Jember. PIKSI Universitas Teknologi Ganesh dan PIKSI Ganesh Universitas Teknologi Indonesia Kebumen.
“Total kontribusi kedua industri dan lembaga Tiongkok ini mencapai 68 juta atau hampir 170 miliar di Rimini,” kata Adi saat menandatangani perjanjian kerja sama perdagangan. Expo Indonesia (TEI) 2024 di ICE BSD, Jumat (10/11/2024).
Baca juga: Kualitas Produksi Industri Sumber Daya Manusia Industri Menteri Perindustrian meresmikan gedung baru SMK di Bogor
Ditegaskannya, kerja sama tersebut bertujuan untuk mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan pada pendidikan tinggi vokasi di Indonesia.
Kolaborasi ini berfokus pada teknologi, pertanian, dan kesehatan yang diharapkan dapat mempengaruhi inovasi dan manajemen rantai pasokan di masa depan. Melalui kerja sama jangka panjang ini, produk-produk pendidikan tinggi inovatif Indonesia diharapkan dapat mendapat pengakuan di pasar internasional.
Deputi Bidang Dukungan Sasaran dan Hibah Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengapresiasi dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memfasilitasi kerja sama antara politeknik dan industri di Tiongkok.
“Kami akan terus menjalin dan mendukung kerja sama internasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan teknik, mengisi lowongan kerja sejalan dengan kemajuan teknologi,” ujarnya.
Direktur pelatihan vokasi China Befang Jiang (Beijing) Educational Technology Co., Ltd. Ltd., Lulu Kao, mengatakan timnya ingin memberikan pendidikan baru kepada siswa dan guru Indonesia, khususnya tentang kendaraan listrik.
“China sepertinya sekarang fokus pada kendaraan listrik, kendaraan hidrogen, dan kendaraan otonom, ini adalah jenis kendaraan yang canggih dan baru di sini dan kami ingin membawa semua teknologi dan pengetahuan kami ke Indonesia,” ujarnya.
Lulu mengatakan sebelumnya timnya telah menjalin kerja sama dengan Universitas Brasilia, Universitas Negeri Malang, dan banyak institusi lainnya.
“Kami berharap dapat memperluas pendidikan teknologi otomotif untuk membantu pelajar Indonesia belajar lebih banyak tentang pendidikan otomotif,” tutup Lulu.