Jakarta – PT Petrosea Tbk (PTRO) menerbitkan obligasi dan obligasi jangka panjanga-Up, panjang Rp 1 triliunsemuanya แทแต่g. dan sukuk tahan lama Ijarahase I 2024. Rp 500 miliar.
Rincian penawaran kedua instrumen investasi tersebut terbagi dalam empat seri, yakni seri A dengan jangka waktu 367 hari dengan kupon 6,5 hingga 7 persen, seri B dengan jangka waktu 3 tahun dengan kupon 7,5 hingga 8,5 persen, seri . B tenor 5 tahun dengan kupon 8,25 sampai dengan 9,25 persen dan seri dengan jangka waktu 7 tahun dengan kupon 8,75 sampai dengan 10 persen d.
Dana yang diterima akan digunakan sebagai modal kerja. Proses penawaran perdana dijadwalkan pada 12-25 November 2024, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dimulai pada 16 Desember 2024. Selanjutnya, tanggal efektifnya adalah 6 Desember 2024 dengan vesting pada 11 Desember 2024. , pembayaran investor kepada Joint Lead Underwriters (JLU) pada 12 Desember 2024, distribusi obligasi dan sukuk secara elektronik pada 13 Desember 2024, sedangkan efek bersifat utang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 16 Desember 2024.
Sebelumnya, setelah diakuisisi oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PTRO mendapat dorongan signifikan di sektor pertambangan dan engineering, pengadaan dan konstruksi (EPC) dengan tambahan kontrak senilai USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 28,38 triliun.
“Kami memperkirakan akuisisi ini akan mendorong pertumbuhan pendapatan yang kuat selama beberapa tahun ke depan, sementara pendapatan diperkirakan akan pulih karena leverage operasional yang lebih baik,” dikutip analis Sucor Securitas Jog Ahmad Gifari, Kamis (14/11/2024). .
Selain itu, pada tahun 2023, PTRO telah memiliki backlog sehingga pendapatan di segmen EPC meningkat 152 persen menjadi $747 juta dan pendapatan di segmen kontrak pertambangan sebesar 60 persen menjadi $3,7 miliar. Menurut Yoga, faktor lain yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan PTRO adalah aset yang masih dimiliki CUAN.
“Saat ini sedang dikembangkan aset-aset antara lain batu bara, emas, tembaga, dan silika yang memiliki potensi menjanjikan di PTRO karena mereka memiliki posisi yang baik untuk mendapatkan kontrak baru ketika aset-aset tersebut mulai beroperasi,” kata Yoga.
Di sisi lain, PT Pemringkat Afek Indonesia (Pafindo) baru-baru ini mendapat peringkat A+ (stable Outlook) oleh PTRO. Hal ini mencerminkan fundamental yang kuat, struktur permodalan yang berkelanjutan, dan belanja modal yang bijaksana untuk kontrak-kontrak baru.
“Pefindo menilai PT Petrosea Tbk idA+ dengan prospek stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis Petrosea yang kuat, layanan terintegrasi, dan profil keuangan yang kuat,” tulis manajemen Pefindo dalam keterangan resminya.
Dengan menerbitkan obligasi dan sukuk, PTRO menunjukkan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur keuangan dengan mendukung ekspansi bisnis. Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi PTRO di industri pertambangan dan EPC di Indonesia, namun juga menjadi tanda optimisme bagi investor.