CIREBON – Ratusan mahasiswa mengikuti acara “Gebrak Kampus 2024” yang digagas Universitas Islam Negeri Syech Nurjati (UIN SSC) Cirebon, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).
Dengan wajah penuh semangat, mahasiswa dari berbagai departemen mengikuti kegiatan bertajuk ‘Visi Generasi Masa Kini (Vigenk), Peta Karir: Peluang dan Tantangan Karir Lulusan PTKIN’ yang digelar di Gedung Pascasarjana SSC UIN.
Menariknya, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama, dengan turut sertanya bintang tamu komedian Bobby Al Mahbub.
Selain membawakan acara stand-up comedy, Bobby yang juga lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menjadi pembicara live ceramah.
Pidato ini membahas tentang peta karier atau career map khususnya bagi mahasiswa pascasarjana Universitas Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) saat ini. Ratusan mahasiswa SSC UIN terlihat antusias mengikuti acara ini.
Mengawali talkshow, Bobby mengawali dengan beberapa menit Stand Up Comedy yang berkaitan dengan karir lulusan PTKIN, termasuk perjalanan hidupnya sendiri.
Komika kelahiran Madura ini mengawali karir stand-upnya dengan bercerita pada dirinya sendiri saat memutuskan pindah ke Jakarta. Setiap kali Anda berbicara dengan seseorang, Anda sering mengira dia menjual sate karena aksennya. Diiringi gelak tawa penonton, Bobby sedikit bercerita tentang prestasinya selama kuliah di Jurusan Sastra Arab UIN Jakarta.
“Saat saya mengikuti lomba debat bahasa Arab tingkat nasional, saya jarang kalah. Saya berhasil meraih juara pertama debat bahasa Arab tingkat ASEAN di Malaysia. Saya sebenarnya menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi debat di Qatar. Alhamdulillah prestasiku,” penonton langsung bersorak.
“Hanya saja setelah saya lulus kuliah, saya bingung mau jadi apa. Karena kalau saya modal bahasa arab, susah cari kerja. Dalam pola pikir orang Indonesia, orang yang berbahasa Arab hanya cocok menjadi pemimpin tahlil, ahli ruqyah, ahli langit, cek hodam, apa saja. “Sepertinya pemasaran dalam bahasa Arab hanya ada di akhirat saja,” kata Bobby membuat para santri tertawa.
Sebenarnya kata Bobby, bahasa Arab itu pemasarannya di media. Sasarannya adalah para artis pendatang. Ia kemudian bercerita tentang pembuatan konten Instagram (IG) yang viral. Bobby pun meniru komentator sepak bola versi Arab dan mempraktikkannya.
“Saya akhirnya membuat konten komentar sepak bola versi Arab, tapi semua konten komentarnya ada tulisan ‘Amin’. Saya kira semua bahasa Arab mengandung doa,” kata Bobby yang disambut tawa penonton.
Sebelumnya, acara ini dibuka resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ahmad Zainul Hamdi didampingi Rektor UIN Syech Nurjati Cherebon Aan Jaelani.
Di hadapan ratusan mahasiswa UIN Syech Nurjati Cirebon, Inung yang akrab disapa Ahmad Zainul Hamdi menceritakan kisah inspiratif Jack Ma dan mengutip kutipan populernya.
“Siapa yang akan bertahan di masa depan? Siapa yang akan bertahan di masa depan?” ujar Inung.
“Bukan yang terkuat, bukan yang terpintar, bukan yang tercepat. Mereka yang akan bertahan di masa depan bukanlah yang terkuat, bukan pula yang tercepat. perubahan “Dialah yang paling mudah beradaptasi terhadap perubahan dan akan bertahan di masa depan,” ucapnya yang disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa yang hadir di aula.
Sementara itu, Rektor UIN Syech Nurjati Cirebon Aan Jaelani mengatakan, acara bertajuk “Visi Generasi Masa Kini” ini berisi kegiatan-kegiatan seru untuk berkontribusi di masa depan, khususnya bagi para lulusan.
“Visi generasi sekarang akan beradaptasi, salah satunya adalah kemampuan berkompeten digital. Akan menjadi visioner ketika kurikulum ini mempunyai peran kontekstual terhadap visi masa depan lulusan PTKIN,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan adalah karakteristik bahwa semua lulusan Ptkin, terutama uin cyber Nurjati Nurjati, dapat bekerja di mana saja dan kapan saja.
Untuk memberikan bekal ilmu bagi masa depan lulusan PTKIN, dalam “Gebrak Kampus 2024”, UIN Siber Syech Nurjati menggandeng Radio Elshinta dan Arina.id. Setelah acara ini, mahasiswa diberikan kesempatan magang di radio untuk mempelajari ilmu penyiaran radio, public speaking, serta praktik penyiaran.
“Harapannya, kegiatan ini terus berlanjut dalam bentuk pemberian kompetensi, baik oleh Elshinta, khususnya terkait public speaking, atau juga menjadi seorang content writer, yang diharapkan dapat menjadi tambahan yang dimiliki setiap lulusan. katanya.