JAKARTA – Banyak orang yang menganggap Pertamax sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Padahal, meski Pertamax memiliki RON (Research Octane Number) yang lebih tinggi, namun kandungan sulfurnya tidak jauh berbeda dengan Perthalite sehingga jauh dari standar internasional.
Kandungan sulfur Pertamax masih tidak jauh berbeda dengan Perthalite yaitu 400 ppm (parts per Million People) atau 500 ppm, kata Rahmat Keimuddin, Wakil Kepala Bidang Koordinasi Prasarana dan Transportasi Kementerian Koordinator Marves.
“Menurut Kementerian Koordinator Kelautan dan Perikanan, hanya ada tiga bahan bakar pertamina yang masuk dalam kategori bersih dan tidak banyak digunakan pada semua bahan bakar yang memenuhi standar Euro 4,” kata Rahmat.
Sehingga menjadi tugas besar bagi pemerintah dan Pertamina untuk menyediakan bahan bakar rendah sulfur bersubsidi yang setidaknya memenuhi standar Euro IV.
Standar belerang di berbagai negara Setiap negara memiliki standar belerang bahan bakar yang berbeda. Namun secara umum mengacu pada standar Euro yang ditetapkan di Eropa.
Standar ini terus dikembangkan untuk mengurangi dampak negatif emisi kendaraan terhadap lingkungan dan kesehatan. Berikut ringkasan Standar Bahan Bakar Belerang Internasional:
Standar Euro: Euro 1 (1992): Bensin. 1000 ppm, Diesel maks. 2000ppm
Euro 2 (1996): Bensin. 500 ppm, Diesel maks. 500ppm
Euro 3 (2000): Bensin. 150 ppm, Diesel maks. 350 ppm
Euro 4 (2005): Bensin. 50 ppm, Diesel maks. 50 ppm
Euro 5 (2009): Bensin. 10 ppm, Diesel maks. 10 ppm
Euro 6 (2014): Bensin paling tinggi. 10 ppm, Diesel maks. 10 ppm
Standar Euro 6 juga mengatur emisi lain seperti nitrogen oksida (NOx) dan partikulat.