Jakarta – Pt Perusahan Gas Negara TBK (PGN) menyoroti 338 juta USD (RP5,4 miliar, RP16.000 kursus untuk USD) pada tahun 2025 tahun. Tahun ini, perusahaan akan fokus pada pengembangan gas. Infrastruktur mendukung transformasi tanah dan otoritas nasional.
“Kami percaya bahwa PGN dapat melanjutkan sebagai pendorong utama transformasi bahan bakar di Indonesia, melalui manajemen operasional yang tepat dan strategi keuangan yang berhati -hati,” presiden PGN Arif Setiawan Hondo pada hari Jumat (31.3.2025).
Sumatra dan Java telah dialokasikan 67% dari biaya modal, termasuk 200.000 koneksi baru, yang dapat melindungi subsidi pada LPG negara menjadi ratusan miliar, tetapi dialokasikan untuk 33% pengembangan. Segmen hulu minyak dan gas. PGN Pangka masih mencari di area kerja Ketapang dan Fastno (WK), serta pengajuan perpanjangan kontrak Muwara Bakau WK.
Direktur PGN Keuangan Fadzar Haryanto Widod dibandingkan dengan pertumbuhan volume distribusi gas dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Permintaan properti industri utama di Jawa dan Sumatra dipromosikan. TBBM mengembangkan pipa gas strategis untuk pipa minyak PGN Tegal-Silakap dan Sikampek-Pilampong untuk kontribusi distribusi bahan bakar dari TBBM Sikapek ke Plumpang.
“Selain itu, bisnis perdagangan LNG internasional PGN berlanjut dalam perjanjian saat ini untuk memperkuat keberadaan pasar global,” katanya.
Untuk mendukung dukungan keberlanjutan, kapasitas operasional PGN tahun ini dan teknologi ekonomis yang ditujukan untuk 4.372 ton emisi CO2, termasuk pengembangan produk biometinik dan gas dari produk turunan. “Dengan inovasi dan kerja sama yang kuat, kami optimis bahwa kami dapat menghadapi tantangan dalam industri pasar global dan kerja sama PGN di masa depan energi hijau Indonesia,” kata Arif.