Picu Kecelakaan di Tol Purbaleunyi, Apa Penyebab Rem Blong Pada Truk?

Picu Kecelakaan di Tol Purbaleunyi, Apa Penyebab Rem Blong Pada Truk?

Purbleuni – Rem blong pada truk bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik kesalahan manusia maupun masalah teknis pada kendaraan.

Pada Senin (11/11/2024), sering terjadi kecelakaan di Tol Purbleuni KM 92 sekitar Playred arah Jakarta. Kecelakaan tersebut terjadi karena rem blong akibat beban truk yang berlebihan atau ODOL (Over Dimension Over Load).

Akibatnya, banyak kendaraan yang terlindas akibat kekuatan truk tersebut. Polisi masih terus mendata kendaraan-kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Instruktur Senior Safety Protection Consultant Indonesia (SDCI), Sonny Susmana mengatakan, kecepatan di ruas tol ini sebaiknya dibatasi. Kecepatan berlebih dan hembusan angin kencang dari kanan atau kiri dapat menyebabkan kecelakaan fatal.

Penting untuk diingat bahwa rem blong dapat dicegah dengan perawatan kendaraan secara rutin dan teknik berkendara yang baik.

Berikut beberapa penyebab umum rem truk rusak: 1. Sistem rem terlalu panas – Penggunaan berlebihan di tanjakan panjang: Pengereman terus-menerus di tanjakan curam menyebabkan gesekan berlebihan pada kampas rem dan cakram/drum, sehingga menyebabkan panas berlebih yang dapat merusak rem . Komponen bisa rusak dan minyak rem bisa menguap.

– Kelebihan beban: Kelebihan beban memaksa sistem pengereman bekerja lebih keras sehingga meningkatkan risiko panas berlebih.

– Sistem pendingin rem tidak berfungsi dengan baik: Kerusakan pada komponen pendingin rem (misalnya kipas pendingin) mengurangi efisiensi pembuangan panas.

2. Masalah pada sistem hidrolik- Kebocoran minyak rem: Kebocoran pada selang atau master silinder rem menyebabkan hilangnya tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengereman.

– Masuknya udara ke dalam sistem hidrolik: Udara dalam sistem hidrolik mengurangi tekanan dan mengganggu distribusi gaya pengereman.

– Minyak rem terkontaminasi atau kadaluwarsa: Minyak rem yang terkontaminasi air atau kotoran dapat merusak komponen rem dan mengurangi efisiensi pengereman. Minyak rem juga mempunyai masa pakai dan perlu diganti dari waktu ke waktu.

3. Kerusakan pada komponen rem – Kampas rem aus atau rusak: Kampas rem yang tipis atau rusak mengurangi cengkeraman pada cakram/drum.

– Rem cakram/drum yang aus atau bengkok: Permukaan cakram/drum yang tidak rata menyebabkan kontak yang tidak sempurna dengan bantalan rem.

– Kerusakan pada silinder roda: Silinder roda yang bocor atau macet menghalangi penyaluran tenaga pengereman ke roda.

4. Faktor Manusia – Kurangnya perawatan kendaraan: Mengabaikan perawatan rutin, seperti mengganti minyak rem dan memeriksa komponen rem, meningkatkan risiko kerusakan dan kegagalan rem.

– Teknik mengemudi yang buruk: Mengerem secara tiba-tiba atau terlalu kuat dapat menyebabkan sistem pengereman menjadi terlalu panas.

– Kurangnya pengetahuan tentang kendaraan: Tidak memahami cara kerja sistem pengereman dan tanda-tanda kerusakan dapat mengakibatkan kesalahan penanganan dan meningkatkan risiko kegagalan rem.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *