BATAM – Kandidat calon gubernur Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut 1, Ansar Ahmad, mendesak pelaksanaan pemilihan gubernur di Kepri bertentangan dengan visi dan misi. Selain itu, dengan menyelaraskan program dengan visi dan misi, maka akan terlihat kualitas pemimpin masa depan untuk membangun Kepri lebih baik lagi.
“Kita bisa ikut pilkada dan akan lebih baik jika kita bersaing dengan agenda, bersaing dengan ide dan bersaing dengan visi dan proyek, saya kira itu lebih baik,” kata Ansar, Sabtu (5/10/2024).
Selain itu, Ansar menghadirkan persaingan antara program dan visi proyek membangun Kepri karena belakangan ini publik berulang kali terpapar berita bohong (fake). Oleh karena itu, dia menegaskan, pemilu di tingkat provinsi, khususnya di Kepri, harus dilaksanakan secara aman, tertib, dan tertib. “Karena masyarakat di setiap pilkada pasti terkena penipuan,” lanjutnya.
Ungkapan tersebut digambarkan Ansar sebagai kepedulian dan keinginan untuk memajukan Kepri. Salah satu bentuk kerja nyata yang dilakukan Ansar adalah memberikan semangat kepada RT/RW, guru swasta, ustaz, pendeta/agama. Insentif akan diberikan mulai tahun 2022-2024 sebagai apresiasi era Ansari kepada garda terdepan masyarakat.
Tak hanya itu, Ansar juga berkomitmen membangun jembatan antar pulau. Pembangunan Jembatan Batam-Bintan sepanjang 14,74 kilometer akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia. Proyek ini telah mencapai tahap survei tanah dengan dana APBN senilai Rp 65 miliar.
Ansar menegaskan, saat ini Kepri membutuhkan pemimpin yang fokus pada pembangunan masa depan. Ia mengatakan, pembangunan di Kepri harus terus berjalan dan harus diterapkan pemimpin yang berpengalaman. “Saat ini kita harus fokus bagaimana Kepri bisa maju,” ujarnya.