BEKASI – Elektabilitas pasangan calon Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobiho (RIDHO) terdongkrak berdasarkan temuan terbaru Indonesia Development Monitor (IDM). Data survei ini diperoleh melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi survei yang dirancang khusus.
Sebanyak 1.800 responden dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error (MBR) sekitar 2,31% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan pada tanggal 2-11 November 2024.
Dalam survei tersebut, 48,7% responden memilih pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe. Selanjutnya, sebanyak 32,4% memilih pasangan Heri Koswara-Sholihin, sedangkan 1,3% memilih pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni.
Sedangkan 17,6% responden tidak diberi pilihan lain selain tiga pasangan calon atau memilih nama. Untuk menguji tingkat elektabilitas secara lebih spesifik, responden diberikan pertanyaan tertutup melalui kuesioner dan pemungutan suara.
Jika Pilkada Kota Bekasi digelar hari ini, 55,7% responden akan memilih calon nomor urut 3, Tri Adhianto-Harris Bobihoe. Pasangan nomor 1 Heri Koswara-Sholihin terpilih dengan 36,1% suara, sedangkan pasangan nomor 2 Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni terpilih dengan 1,6%.
“Sebanyak 6,6% responden memilih tidak memilih,” kata Heru Supriyatno, koordinator survei Indonesia Development Monitoring, Kamis (14 November 2024).
Dijelaskannya, tujuan survei tersebut adalah untuk memahami secara jelas preferensi dan persepsi politik masyarakat Kota Bekasi menjelang pemungutan suara pada 27 November 2024. Ia menambahkan, survei juga mengukur tingkat kestabilan responden dalam memilih.
Hasilnya, 89,7% pemilih Triadianto-Harris Bovi menyatakan tegas pada pilihannya di hari pemilu, sedangkan 10,3% menyatakan masih berpikir dua kali. Di antara pemilih yang mendukung pasangan Herri Koswara-Scholihin, 73,7% tetap teguh pada pilihannya, sementara 16,3% masih berpendapat sebaliknya.
Sementara itu, pemilih Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni berjumlah 60,7% tegas pada pilihannya, sedangkan 39,3% masih mempertimbangkan pilihannya. Saat ditanya pengetahuannya mengenai pilkada, Heru mengatakan 57,8% responden mengaku mengetahui tiga pasangan calon yang maju di Pilkada Bekasi 2024.
Selain itu, sebanyak 88,1% responden menyatakan akan memilih di tempat pemungutan suara (TPS). Dari sisi iklan pada kampanye, 77,4% responden mengaku lebih sering melihat iklan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe, 50,7% pasangan Heri Koswara-Sholihin, dan 5,7% pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni. . Sedikit.
“Sebagian besar responden (53,9%) mengaku melihat iklan jalanan ketiga pasangan calon tersebut, sedangkan 46,1% tidak merasa terganggu atau memperhatikan iklan tersebut,” kata Heru.
Selanjutnya, sebanyak 49,8% responden menyatakan mengetahui nama ketiga pasangan calon melalui media sosial, dan 50,2% responden menyatakan tidak mengetahui nama ketiga pasangan calon melalui media sosial. Saat ditanya kesannya terhadap iklan kampanye tersebut, 70,7% responden mengaku mengenal Tri Adianto dan sudah sering mendengar namanya sebagai Wali Kota Bekasi.
Sedangkan 13,3% responden mengenal Heri Koswara sebagai anggota DPRD Kota Bekasi, 1,1% mengenal Uu Saeful Mikdar sebagai direktur pendidikan, dan 14,9% responden tidak mengenal ketiga pasangan tersebut. Dari segi penilaian kemampuan pasangan calon dalam menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan warga Bekasi, sebanyak 68,3% responden memilih pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe.
Duet Heri Koswara-Sholihin hanya dinilai 24,6% responden, sedangkan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya dinilai 4,1% responden. Heru mengatakan, tingginya elektabilitas pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe berkorelasi positif dengan tingkat kepuasan masyarakat Kota Bekasi terhadap kinerja Tri Adhianto selama menjabat Wakil Wali Kota dan Wali Kota Bekasi lima tahun terakhir. .
Ia menyimpulkan, “Saat ditanya kepuasan terhadap pelayanan pemerintah Kota Bekasi, 80,4% responden menyatakan puas, 13,4% tidak puas, dan 6,2% tidak menjawab.