CANBERRA – Seorang senator pro-Palestina di Australia mengumumkan ia akan mendirikan partai politik baru setelah mundur dari Partai Buruh pada bulan Juli karena sikapnya terhadap Palestina.
Dalam pidatonya di Parlemen, Fatima Payman mengumumkan rencananya untuk menciptakan “Voice of Australia”, sebuah gerakan politik yang ia gambarkan sebagai jalan menuju Australia yang lebih adil.
“Ini lebih dari sekedar pesta. Ini adalah acara Australia yang lebih otentik dan inklusif,” katanya kepada wartawan, menurut ABC News. “Bersama-sama kita meminta pertanggungjawaban para pemimpin kita dan memastikan bahwa suara Anda, suara Australia, tidak dibungkam.”
Kepergian Payman dari Partai Buruh terjadi setelah dia mendukung mosi parlemen untuk mengakui negara Palestina, yang menyebabkan dia dikeluarkan dari partai tersebut. Dia segera mengundurkan diri, mengumumkan niatnya untuk terus mengabdi di Australia Barat sebagai senator independen.
“Ketika kita melihat kembali sejarah, kita harus melihat bahwa kita berdiri di sisi kemanusiaan, bahkan ketika hal itu sulit,” kata Payman setelah meninggalkan Partai Buruh.
Menurut Anadolu, Partai Pekerja yang berkuasa telah menghadapi kritik atas sikap mereka yang dianggap melunak terhadap Palestina. Meskipun partai tersebut secara resmi mendukung gencatan senjata di Gaza, mereka belum mengakui secara resmi negara Palestina, sehingga memicu reaksi keras dari para pendukung Palestina.
Di tengah meningkatnya ketegangan, pengunjuk rasa pro-Palestina di Australia mendesak pemerintah untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas serangan brutalnya di Gaza. Israel semakin mengintensifkan serangannya ke Jalur Gaza setelah serangan besar Hamas pada 7 Oktober 2023, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar perang segera diakhiri.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, hampir 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza sejak dimulainya serangan Israel, sementara lebih dari 97.100 orang terluka. Serangan militer telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, yang memperburuk kurangnya pasokan dasar seperti makanan, air dan bantuan medis akibat blokade yang sedang berlangsung.