JAKARTA – Prabowo Subianto-Gibran Rakabooming punya harapan baru di era Raka. Salah satunya diungkapkan Sudarto, Ketua Umum Serikat Pekerja Makanan dan Minuman Industri Tembakau dan Hasil Tembakau Indonesia (FSP-RTMM-SPSI).
Saya berharap pemerintahan baru mendengarkan komunitas tembakau dan mulai melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan. “Kami sangat berharap pemerintahan baru bisa melibatkan seluruh pemangku kepentingan, sehingga kebijakan dan regulasi bersifat win/win (menyesuaikan diri dengan semua pihak), bukan mematikan, tapi menawarkan solusi,” kata Sudarto kepada wartawan di Jakarta, Selasa. 10/2024).
Tiba-tiba ia menyusun rancangan peraturan tentang keamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik /RPMK Tembakau/ yang diprakarsai Menteri Kesehatan. Di penghujung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Kementerian Kesehatan buru-buru menyusun peraturan yang tidak melibatkan semua pihak terkait.
Hal ini mencakup pekerja yang mungkin terkena potensi kerusakan pada pabrik jika peraturan ini diterapkan. RPMK Tembakau mendapat perlawanan dari pabrik dan pekerja. Salah satunya adalah peraturan terkait standarisasi kemasan yang secara umum mencakup seluruh kemasan rokok.
Perjanjian ini diyakini dapat meningkatkan peredaran rokok ilegal yang dapat memberikan efek domino pada proses pembuatan dan pekerja yang terlibat. Sekitar 6 juta orang yang mata pencahariannya bergantung pada industri ini berada dalam risiko, dan jika pemerintah tidak mengambil tindakan segera, pabrik-pabrik berisiko ditutup seperti industri lainnya.
“Kalau tidak terjadi polemik yang meluas (apalagi) perdebatan RPMK belum selesai, maka sebaiknya semua pihak terkait diundang dan pendapatnya didengar. Kita akan undang, beri ruang, dengarkan dan terima pendapatnya ketika kita mengadakan demonstrasi pada tanggal 10 Oktober dia menyetujui diskusi tersebut secara tertulis, namun berjanji untuk bertemu.
Menurut dia, proses pembuatan aturan selama ini belum melibatkan banyak pemangku kepentingan. Perjanjian non-partisipasi ini kemungkinan besar akan berdampak buruk bagi non-peserta dan tidak memenuhi unsur keadilan.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi dilantik pada Minggu (20 Oktober 2024). Kabinet Prabowo-Gibran yang disebut Mera Putih pun dibentuk. Namun, Budi pernah menduduki beberapa jabatan menteri dengan nama yang sama, termasuk Menteri Kesehatan yang tetap di bawah Gunadi Sadikin.
Di Jakarta (23/10/2024), saat rapat kabinet pertamanya di Kantor Presiden, Prabowo mengatakan perlindungan masyarakat adalah hal yang paling penting, sehingga semua menteri dan lembaga pemerintah lainnya memiliki kemampuan yang sama. Untuk ini.
“Kita harus memimpin dengan memberi contoh dan fokus pada pengembangan ekonomi pertanian rakyat ke dalam. Saya sekarang meminta para menteri untuk lebih berani, tidak ragu-ragu, dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, kata Prabowo.