JAKARTA – Acara makan malam Presiden Prabowo Subian bersama Ridwan Kamil di sebuah restoran di pusat kota Jakarta pada Kamis (31/10/2024) dilanjutkan dengan acara lainnya. Pada Jumat (1/11/2024) sore, Prabowo mengundang para ketua umum dan pimpinan partai politik pendukung pemerintah untuk makan siang di Istana. Ia duduk satu meja dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rak.
Momen tersebut pun dibagikan Prabowo melalui akun media sosial resminya. Turut hadir dalam agenda tersebut Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahdalia, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Pan Zulkifli Hassan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthy Yudhoyono, Ketua Umum Nasdem. Pesta Surya Paloh.
Selain itu, turut hadir Sekjen PKS Abo Bakr Al-Habsi, Sekjen, Sekjen Partai Demokrat Teku Rifqi Harsia, Sekretaris Partai Garindra Ahmed Muzani, dan Ketua Harian Partai Garindra Sufmi Dasko Ahmed. Mereka terlihat asyik berbincang tentang berbagai topik sambil makan siang.
Usai pertemuan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan banyak hal yang dibicarakan Ketua Umum dan pimpinan partai politik pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Termasuk juga pemilihan kepala daerah. Namun, kata dia, persoalan pilkada tidak dibahas tersendiri.
“Partai koalisi akan rutin membahas berbagai hal, semua aspek. Pilkada tidak dibahas secara khusus,” ujarnya kepada awak media.
Pertemuan antara Prabov, Gibran dan pimpinan partai politik pendukung pemerintah terjadi tadi malam setelah pertemuan antara Prabov dan Ridvan Kamil. Seperti diketahui publik, Ridwan Kamil merupakan calon gubernur Jakarta yang didukung Partai Kim Plus.
Ridwan Kamil juga sempat makan siang bersama Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), di Solo, Jawa Tengah, dalam rangka program Palace Lunch di hari yang sama. Adi Prayatno, Direktur Eksekutif Political Standards, menilai ada pesan jelas dalam pertemuan antara Prabov dan Ridwan Kamil. Yakni, Prabowo dan Jokowi mendukung penuh Ridwan Kamil.
“Secara politik, Ridwan Kamil memang ingin menekankan pesan politik tertentu kepada masyarakat Jakarta. Kalau Ridwan Kamil orangnya Prabowo, maka Ridwan Kamil orangnya Jokowi. Saya rasa Jokowi dan Prabowo Ridwan tidak bisa mendukung tokoh lain selain Kamil. Pertemuan tatap muka seperti itu tentu saja “tidak mudah dan tidak ada yang bisa melakukannya jika tidak ada keterikatan emosional politik”, ujarnya.