JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3 Jodi Pramono Anung-Rano Karno menggunakan metode Jaring Asmara untuk menjaring aspirasi masyarakat Jakarta.
Jaring Asmara disebut menelan ratusan surat warga. Surat cinta warga Pramono-Rano diracik dengan program sesuai kebutuhan warga di wilayahnya.
Menangkap aspirasi masyarakat Jaring Asmara atau Jakarta merupakan salah satu cara untuk terhubung dengan masyarakat Pramono-Rano. Oleh Jaring Asmara, ada cara baru untuk menjaring aspirasi masyarakat melalui surat cinta yang emosional dan emosional yang mencerminkan sifat kampanye.
Program-program yang dilaksanakan lebih kuat dan bermakna dibandingkan aspirasi masyarakat.
Model Jarring Asmara merupakan alat untuk mengukur aspirasi pada ruang mono-rano. Kawasan ini harus berjuang untuk mencapai ambisi nyata.
Secara teknis, masyarakat menulis cerita yang mengungkapkan permasalahan dan cita-citanya dalam bentuk surat cinta kepada pramono-ranos, serta aspek psikologis sosial.
Selain itu, aspirasi tertulis masyarakat setempat dimasukkan dan kemudian dijadikan kampanye ketika Pramono-Rano terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Jaringan Asmara juga menjadi narasumber penilaian wilayah yang dikunjungi Pramono-Rano. Jadi, apakah proyek yang dilaksanakan di daerah itu sesuai dengan harapan, kebutuhan dan keinginan masyarakat.