Jakarta – Memasuki masa transisi tahun 2024-2025, masih banyak wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami hujan lebat.
Namun, menurut analisis data terbaru dan perkiraan model, perkiraan kondisi cuaca ekstrem kemungkinan akan berkurang pada minggu ketiga bulan Desember 2024.
Seperti dilansir dari laman resmi BMKG, hal ini disebabkan oleh adanya gangguan kondisi cuaca berupa sirkulasi siklon di Laut Cina Selatan Bagian Tengah. Hal ini dapat melemahkan pengaruh monsun Asia berupa massa udara yang mengalir ke arah barat. wilayah indonesia
Sementara itu, potensi hujan lebat masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Terutama di wilayah tengah dan timur. Hal ini dapat menimbulkan bencana hidrologi seperti banjir dan tanah longsor.
Hal ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer seperti fenomena La Niña yang lemah. Hal ini diperkirakan akan berlanjut hingga awal tahun 2025, seiring dengan menguatnya monsun Asia dan hembusan udara dingin. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan sedang hingga lebat.
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby, Kelvin, dan air surut di khatulistiwa meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif lokal yang signifikan.
Munculnya bibit siklon tropis 94S di Samudera Hindia bergerak barat-barat daya selatan Pulau Jawa. Hal ini menimbulkan pola konvergensi di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah – NTB sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif sehingga menimbulkan hujan lebat, angin kencang, dan kilat.
Pekan depan BMKG akan memantau berbagai kejadian atmosfer. Diperkirakan akan mempengaruhi cuaca di Indonesia Monsun Asia dan lemahnya fenomena La Niña masih menjadi faktor utama penyebab hujan di Indonesia.
Gelombang atmosfer yang kuat juga diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. dan adanya bibit siklon tropis 94S di Samudera Hindia selatan Jawa. Hal tersebut dapat mempengaruhi dinamika atmosfer di Indonesia.
Kelembapan udara dari lantai dasar hingga lantai atas cenderung basah dan mempunyai kemampuan lokal yang kuat. Mendukung proses cloud konvektif lokal. Oleh karena itu, kejadian tersebut akan menyebabkan variabilitas cuaca di Indonesia pada minggu depan.
BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang akan terjadi di wilayah berikut pada tanggal 31 Desember 2024 hingga 06 Januari 2025.
Hujan sedang hingga lebat
Sumatera : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung.
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Timur
Kalimantan: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara.
Sulawesi : Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan
Maluku dan papua : maluku, maluku utara, papua barat daya, papua barat, papua tengah, papua gunung, papua selatan dan papua.
Hujan deras – sangat deras
Jawa dan Bali: Jawa Tengah, Jawa Timur
Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat
Sulawesi: Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Angin kencang kemungkinan terjadi di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah.