Presiden Prabowo Diminta Lindungi Ekosistem Tembakau Nasional

Presiden Prabowo Diminta Lindungi Ekosistem Tembakau Nasional

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto diharapkan bisa menjaga keberlangsungan ekosistem tembakau nasional dari hulu hingga hilir. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Madurai.

Janji tersebut disampaikan beberapa pemangku kepentingan masyarakat Madura di Jawa Timur pada Jumat (25/10/2024). Janji tersebut dinilai sejalan dengan visi Asta Sita Prabowo-Gibran.

Ketua Umum Persatuan Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Cabang Pamekasan, Samukrah berharap Presiden Prabowo meningkatkan kesejahteraan petani tembakau melalui kebijakan yang mendukung pengembangan pertanian tembakau di Indonesia.

“Pemerintah harus memberikan bantuan teknis, akses permodalan dan infrastruktur yang memadai untuk memastikan produktivitas pertanian tembakau optimal dan berkelanjutan,” ujarnya, Jumat (25/10/2024).

Selain itu, Samudrah meminta Presiden Prabowo untuk tidak menyetujui Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang dinilainya akan merugikan ekosistem tembakau nasional. Menurutnya, penolakan terhadap FCTC akan melindungi industri tembakau dari tekanan internasional yang tidak memperhitungkan nyawa para pemangku kepentingan di sektor tersebut. Samudra mengatakan hal tersebut sejalan dengan pidato Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya keberanian bangsa dalam menghadapi tantangan.

Samukra mengapresiasi keputusan pemerintah yang tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun 2025. Ia menyoroti fenomena peralihan konsumen ke produk rokok yang lebih murah akibat kenaikan tarif cukai dalam tiga tahun terakhir, yang merupakan konsekuensi dari kegagalan pemerintah mencapai target penerimaan dari CHT.

Lebih lanjut, Samukrah berharap Presiden Prabowo mengkaji ulang kebijakan terkait Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Penerapan UU Kesehatan dan Usulan Peraturan Kesehatan (RPMK) tentang keamanan produk tembakau. Mereka menilai peraturan ini dapat berdampak negatif terhadap keberlangsungan industri tembakau dan kehidupan petani tembakau dan cengkeh di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Cabang Pamekasan Homaidi mengatakan peran pemerintah sangat penting dalam menjaga keberlanjutan produktivitas petani tembakau dan pengusaha rokok lokal. Menurut studi mereka, permintaan pasar tembakau terus meningkat baik di dalam negeri maupun internasional, sehingga diperlukan mekanisme regulasi yang tepat untuk mendukung sektor ini.

Homaidi menegaskan, pemerintah harus meningkatkan produktivitas tembakau, mensejahterakan petani, dan menghidupkan kembali industri hasil tembakau dengan bantuan sarana dan prasarana yang memadai. Ia mengatakan, hal itu merupakan langkah maju Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih dalam memperjuangkan ekosistem tembakau, kontribusi nyata bagi negara.

Dalam pidato penutupnya, Homaidi merujuk pada pesan Prabowo bahwa dengan menjaga kekayaan negara dan mengelola sumber daya dengan baik, Indonesia akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada rakyat dan menjamin kedaulatan negara.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *