JAKARTA – AKBP Go Glysing telah diseret terhadap dugaan pemerasan BOS menghasilkan anak -anak terhadap anak -anak Prodia. Kasat dikenal karena lulus Metro South Jakarta dari ACPOL 2006.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai 2 dsobot casobid polyda metro jia. Dia juga menjabat sebagai kepala unit investigasi kriminal di kota Bakshi dan Kepala Kepolisian Narkotika Narkotika.
Sebagai hasil dari seret oleh kasus Bantoro, Gogo juga telah melakukan penempatan khusus (Pitsus) dari Propam Polola Metro Jia. Bantoro diduga menekan putra bos Prodia, yang diduga pembunuhan.
Mengonfirmasi perayapan Gogo dalam kasus Bantoro, Komisaris Utama Matthew Jakarta, Rahmat Adnal, mengklaim bahwa ia tidak memiliki wewenang untuk menanggapi masalah tersebut.
Selasa (28/28/2025) Ade berkata, “Bukan pilihan saya untuk menjawab ini, saya dapat disarankan kepada Polyda untuk mengelola masalah ini.”
Dalam kasus seorang anak laki -laki dari bos Prodia yang dimakamkan, pembunuhan seorang wanita terungkap di mana pembunuhan seorang wanita dengan seorang wanita yang terletak di Jakarta Selatan di Jakarta Selatan, Cabver Barrow, Jakarta selatan, terungkap. Alasan, pembatasan teknis.
“5 bulan, alasan yang relevan adalah teknis dan harmoni, seperti melakukan saksi ahli P19 dan lainnya,” katanya.
Penawaran untuk kasus pembunuhan dengan tersangka dihentikan ketika dia dirawat oleh seorang Bantoro yang kemudian menjabat sebagai Kasat Ramad dari Polisi Metro Jakarta Selatan. Kasus baru ini dapat diselesaikan ketika diatur oleh GOGO, yang menjadi kepala unit investigasi kriminal kepolisian Metro Jakarta Selatan.
“Pada 16 Desember 2024, bagian investigasi kriminal baru AK BBP Go Gallsung. Dia dipercayakan dengan kantor jaksa dan sejauh yang saya tahu.”
Polisi metropolitan Jakarta, yang diduga pemerasan Bantoro, ditangani oleh miliaran rupee yang dipimpin oleh Bantoro dan Gogo. Kasus ini sekarang telah diselidiki dan 11 saksi telah diperiksa.
Senin (27/27/2025) Kepala Metro yang tepat, Komisaris JIA Radio Alridi Harak mengatakan, “Kami merawat Sabtu (5/25/2025) dan pada saat yang sama kami meyakinkan.”
Setelah dugaan pemerasan pedagang, Pamgal Poulna Metro Jaya memeriksa Bantoro. Bantoro juga telah ditemukan lebih lanjut tentang pembubaran moralnya.