JAKARTA – Friedrich Silaban merupakan seorang arsitek profesional yang telah banyak berjasa bagi pembangunan Indonesia. Bahkan, ia mendapat kepercayaan penuh dari Presiden pertama RI, Sukarno, untuk membangun gedung terkenal yang masih dikenal hingga saat ini.
Semasa karirnya sebagai arsitek, Friedrich mendalangi keberhasilan pembangunan gedung-gedung ikonik di ibu kota, seperti Gedung BNI 1946 pada tahun 1960, Monumen Nasional pada tahun 1960, Istora Gelora Bung Karno pada tahun 1961, dan Markas Besar TNI AU pada tahun 1961. .
Di antara sekian banyak karya yang dihasilkan, Masjid Istiqlal di Jakarta lah yang mengharumkan namanya hingga menjadi orang kepercayaan Bung Karn.
Kisahnya menjadi arsitek di Partai Istiqlal bermula dari kompetisi model pada tahun 1955. Saat itu, Presiden Sukarno menjadi ketua juri kompetisi tersebut. 22 dari 33 arsitek berhasil dalam kompetisi tersebut.
Saat pemenang lomba diumumkan, nama Friedrich Silaban, pria kelahiran 16 Desember 1912, tampil sebagai pemenang. Presiden Sukarno kemudian menyebut karya Selapan bertajuk “Ketuhanan” “Dengan Karunia Tuhan”.
Selain itu, lima tahun setelah tahun kompetisi, pasak baru ditanam. Hanya berselang 17 tahun, gedung ini selesai dibangun dan resmi digunakan pada 22 Februari 1978.
Menariknya, Friedrich Silaban bukanlah seorang Muslim dan merupakan anak dari Pendeta Jonas Silaban. Boltak Silaban, putra Friedrich, mengatakan tidak mudah bagi ayahnya dalam membuat desain arsitektur Masjid Istiqlal.
Selain karena belum punya pengalaman membangun masjid, juga karena pengetahuannya tentang Islam yang minim. Namun, hal ini tidak membuat Anda merasa putus asa. Entah dari mana ide tersebut berasal, namun Friedrich menggambarkan desain masjid tersebut seperti yang terlihat saat ini.
Sementara itu, adik Bultak, Banugo Selapan, menceritakan pada tahun 2015 lalu, saat hendak mengikuti lomba desain Masjid Istiqlal, ayahnya mengunjungi banyak tempat, termasuk Cianjur. Di sana ia bertemu banyak kiai dan bertanya tentang masjid.
Pada tahun 1978, Friedrich mengatakan bahwa arsitektur Masjid Istiqlal belum ditiru oleh negara lain. Namun sulit menjelaskan dari mana ide desain tersebut berasal.
Skala desain hanya didasarkan pada prinsip arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia dan apa yang diinginkan umat Islam dari masjid.
Sekadar tambahan, Friedrich pernah bekerja sebagai pegawai Kota Batavia, insinyur Angkatan Darat Belanda, Kepala Xenia di Pontianak, Kalimantan Barat, dan Kepala DPU Kota Bogor.
Biografi Friedrich Silaban Nama : Friedrich Silaban
Tanggal lahir: 16/12/1912
Tempat Lahir : Bonan Duloc, Markas Tapanuli
Meninggal: 14.5.1984
Orangtua : Jonas Silaban (Ayah), Nuria Simamura (Ibu)
Profesi: Arsitek
Istri: Kievitz Kiri
Jumlah anak: 10 anak
Karya populer: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Monumen Nasional, Masjid Istiqlal