JAKARTA – FX Poerbayu Ratsunu yang menjabat Direktur PT Waskita Beton Precast menanyakan kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) soal perkara korupsi yang diajukan di Tol Tinggi Jakarta-Cikampek II Seksi Cikunir-Karawang Barat atau seksi MBZ di ruas tersebut. saluran telepon.
Peninjauan ini dilakukan sekelompok jaksa Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jam Pidsus). Setelah dilakukan pemeriksaan, Poerbayu Ratsunu dipastikan ada hubungannya dengan tersangka Dono Parwoto (DP).
Berdasarkan perannya, Dono diduga berkolusi dengan beberapa pihak untuk memperkecil volume desain utama tanpa melalui kajian yang ada. Akibat perbuatannya, provinsi mengalami kerugian sebesar Rp 510 miliar.
Selain Poerbayu Ratsunu, ada juga mantan pejabat Waskita yang diperiksa Kejagung yakni Dhatik Arianto yang merupakan Manajer Divisi Pengadaan & Konstruksi Teknik Produksi & Peralatan PT Waskita Karya pada 2020-2021.
Profil FX Poerbayu Ratsunu Diberitakan di situs resmi Waskita Precast, FX Poerbayu Ratsunu diangkat menjadi Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2021.
Dari latar belakang pendidikannya, Poerbayu Ratsunu tercatat memiliki gelar sarjana teknik sipil dari Universitas Atmajaya Yogyakarta. Beliau juga memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara pada tahun 2007.
Poerbayu Ratsunu memulai karirnya sebagai Pekerja Komersial pada tahun 1997 di PT Wijaya Karya (Persero). Setelah itu, beliau diangkat menjadi Manajer Departemen Pemasaran & Kuantitatif Divisi 2 Kementerian Luar Negeri pada tahun 2015.
Ia juga ditunjuk sebagai Direktur Biro Survei Kuantitatif Departemen Luar Negeri pada tahun 2016, dan Direktur Divisi 2 Myanmar Departemen Luar Negeri pada tahun 2017.
Dari situlah ia kemudian diangkat menjadi Manajer Divisi 2 Departemen Luar Negeri pada tahun 2017. Sebelum menjadi Direktur Utama, Poerbayu Ratsunu menjabat sebagai General Manager Departemen Luar Negeri pada tahun 2019 hingga 2020.
Itulah sekilas Poerbayu Ratsunu yang tersangkut kasus korupsi di Tol Jakarta-Cikampek II atau Tol MBZ.