Pandey Long – Pendeta Karismatik Bintan K.H. Asmuni Noor meninggal dunia pada Selasa (8/10/2024). Kepergiannya menimbulkan banyak kepedihan di kalangan pelajar, cendekiawan, dan bahkan netizen.
Bagaimana pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Ahsan Al-Qur’an Kabupaten Pandaglang tidak meninggal dunia saat berpidato di acara Maulid Nabi SAW.
Asmuni Habib Ali bin Syaikh Abu Bakar bin Salim tiba-tiba pingsan saat membaca Alhamdulillah. Iya benar, KH Asmuni Noor tahu dirinya dekat dan sayang dengan Habib.
Nyatanya metode pembelajaran yang ditawarkan KH Osmony selalu membekas di hati para santri. Ia dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pelajar. Pembacaan ayat suci Alquran yang kerap ia lantunkan menyentuh hati.
KH Osmony mempunyai 8 orang anak yang terdiri dari 3 laki-laki dan 5 perempuan. Ia mendirikan Pondok Pesantren Al-Ahsan 25 tahun lalu. Putra KH Ismoni adalah Hj. Tidak, dia adalah Hafiz terkenal dari kota Badak.
Ayer, salah satu lulusan Sekolah Islam Al-Ahsan mengungkapkan, KH Asmuni yang akrab disapa Abi mempunyai tempat tersendiri di hati para santri.
“Abi adalah teladan, yang fokus pada santri, bisa membangkitkan minat kita untuk mencintai Rasulullah dan membaca Al-Qur’an,” kata ER saat dihubungi, Sabtu (12/10/2024).
Ayer bercerita, saat itu ia menjadi mahasiswa pada tahun 1999. Pondok pesantren pertama yang didirikannya adalah Pondok Pesantren Salafi. “Dulu masih kobong. Yang membuat saya takjub mendengarkan Abi Tadars, damai banget,” jelasnya.
Urwa pun secara terbuka mengaku terinspirasi membaca bahkan menghafal Alquran setelah mendengarkan KH Asmooni Noor melantunkan ayat suci Alquran.
Beliau bersabda, “Ketika saya mendengar Abi melantunkan Al-Qur’an dan mendengar Haji Naih Kehti (KH Asmouni putra) Samman atau menghafal 30 Joz, mungkin saya juga berkeinginan untuk menghafal Al-Qur’an.”
KH Asmuni Muhammad Noor bin KH Muhammad Noor diketahui meninggal dunia pada Selasa (8/10/2024). Beliau meninggal tak lama setelah menyampaikan khutbah memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam video yang beredar, KH Asmuni duduk di sebelahnya dan terlihat seorang tokoh agama di Kabupaten Pandeglang berpakaian serba hitam sambil memegang selembar kertas di tangannya.
Awalnya tidak ada keraguan. Bahkan Habib Ali pun terlihat tersenyum saat KH Asmuni memberikan rekomendasi tersebut. Beberapa saat kemudian, sosok yang akrab disapa Mbah Yai Asmuni itu tersungkur sambil mengucapkan Alhamdulillah alias Hamdallah.
Tiba-tiba jenazah KH Osmoni ditangkap oleh pekerja di belakangnya.