JAKARTA – Arif Satria menjadi salah satu peserta ujian pada Sidang Terbuka Promosi Dokter Bahlil Lahadalia di UI. Berikut profil Arif Satria yang juga Rektor IPB University.
Rapat terbuka promosi doktor Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Berikut profilnya.
Baca juga: Bahlil PhD di UI dalam waktu kurang dari 2 tahun, Netizen: Cetak Sejarah
Laporan dari website Kementerian ESDM menunjukkan hasil penelitian Bahlil dalam studi doktoralnya mengenai empat permasalahan utama dampak hilir yang memerlukan penyesuaian kebijakan, yaitu disparitas dana transfer daerah, partisipasi pengusaha daerah terkecil. , terbatasnya partisipasi masyarakat Indonesia. perusahaan dalam tahap menurun dengan valuasi tinggi, dan Tidak ada rencana konsolidasi pascatambang.
Dipimpin oleh ketua rapat, Dr. Dalam Ketut Surajaya, S.S., M.A. dan dihadiri oleh fasilitator Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., MM, dan co-fasilitator Dr. Teguh Dartanto, S.E., M.E. dan Athor Subroto, Ph.D.
Baca Juga: PhD Bahlil Lahadalia kurang dari 2 tahun, jelas UI
Selain Dr. Arif Satria diuji oleh Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., Prof. Dr. A. Hanief Saha Ghafur, Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Dr. Kosuke Mizuno.
Profil Prof Dr Arif Satria
Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi yang lahir pada tanggal 17 September 1971 ini merupakan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang menjabat sampai dengan tanggal 15 November 2017. Beliau menjalani masa jabatan kedua sebagai Rektor. Beliau saat ini menjabat di IPB setelah kembali menjabat. -terpilih pada tahun 2023. .
Dalam riwayat pendidikannya, Arif menempuh pendidikan di Pekalongan. Gelar sarjana diperolehnya setelah lulus dari Ekonomi Pertanian IPB pada tahun 1995.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Raih PhD UI dengan Predikat Cum Laude
Gelar master kemudian diraihnya pada tahun 1999 setelah lulus dari program sosiologi pedesaan di IPB. Sedangkan Arif mendapatkan gelar PhD setelah menyelesaikan studinya di Kagoshima University, Jepang, Departemen Ilmu Sosial Kelautan pada tahun 2006.
Karirnya sebagai akademisi terbilang cemerlang setelah berhasil menjabat Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB pada tahun 2010 hingga 2017. Ia merupakan Dekan termuda saat itu.
Arif tidak hanya aktif di bidang akademis tetapi juga terlibat dalam perumusan berbagai kebijakan terkait kelautan dan perikanan, termasuk perumusan peraturan perundang-undangan perikanan nomor 31 tahun 2004, reformasi undang-undang pesisir. Kawasan dan pulau-pulau kecil, rumusan konsep Ekonomi Biru, serta peraturan pemerintah dan peraturan kementerian.
Bahkan, ia dipercaya mewakili Indonesia pada KTT Rio +20 yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Rio de Janeiro, Brasil, pada tahun 2012.
Tidak hanya itu, ia berbicara pada diskusi resmi tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma pada tahun 2019.
Dari pengalaman berorganisasi, Arif aktif di laboratorium. dalam Kebijakan Maritim Internasional, Kagoshima University, Jepang 2000, dan Fisheries Centre, University of British Columbia, Kanada 2004.
Arif Satria yang tergabung dalam PPID IPB telah memperoleh penghargaan internasional dan nasional, antara lain:
– Guru Berprestasi IPB III. Penghargaan Rektor IPB 2007
– Pemenang pertama JIFRS Yamamoto Award untuk makalah terbaik pada konferensi International Institute for Fisheries Economics and Trade (IIFET) pada tahun 2008
– Penghargaan Kekayaan Intelektual Luar Biasa. Penghargaan dari Kementerian Pendidikan RI
– Satyalancana 10 tahun 2013
– Dianugerahi penghargaan sebagai akademisi yang mendukung pengembangan sumber daya penyuluhan perikanan dan perikanan pada tahun 2013.
Ini adalah profil Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi yang menjabat sebagai Rektor IPB University. Sebagai akademisi yang baik, tak heran jika ia dipercaya menjadi penguji Sidang Terbuka Promosi Doktor Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia.