PAMEKASAN – Sebuah pepatah menceritakan bagaimana Fitria Dwi Anggraini (31) memperlakukan anak Arsyad (1) dengan kasih sayang seorang ibu. Fitria merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pamekasan. Fitria kaget saat Arsyad muntah-muntah di tengah rutinitas sehari-harinya. Saat itu, tanpa ragu, Fitria langsung membawa putranya ke RSU Mohammad Noer Pamekasan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
“Sehari sebelum saya dibawa ke rumah sakit, anak saya bengkak, dan keesokan harinya Arsya muntah-muntah. “Saat itulah saya dan istri memutuskan untuk segera membawa Arsyad ke RSU Mohammad Noer,” kata Fitria saat ditemui, Senin (21/10/2024).
Arsyad segera dibawa ke unit gawat darurat, di mana ia tiba di rumah sakit dan diberikan pertolongan pertama. Fitria mengelola proses administrasi di kantor pendaftaran. Ia mendaftar menjadi peserta Sistem Pelayanan Kesehatan (JKN) melalui pekerjaannya sebagai pegawai negeri, sehingga hanya menunjukkan Kartu Sehat (KTP). Tak hanya terkesan dengan kecepatan prosesnya, ia juga merasa mudah menggunakan kepesertaan JKN-nya untuk berobat.
“Saat anak saya pertama kali berobat, dia pergi ke kantor pendaftaran untuk melengkapi administrasi, dan saya hanya dimintai KTP saja, tidak ada dokumen lain,” kata Fitria.
Fitria tidak perlu menunggu terlalu lama untuk proses pendaftaran. Menurut Fitria, dirinya sangat mengandalkan program JKN saat menjalani perawatan di rumah sakit.
“Saya sudah mendaftar menjadi peserta JKN melalui tempat kerja saya, jadi saya merasa sangat beruntung bisa menjadi PNS yang rajin, sehingga kita tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan,” kata Fitria.
Fitria bersyukur telah mendaftar menjadi peserta JKN karena banyak manfaat yang didapat dari program JKN. Prosesnya lebih cepat dan tidak rumit. Di era digital ini, penggunaan aplikasi mobile JKN Fitria sangatlah mudah karena membuat pemesanan online semudah dulu. Hal ini, kata dia, sangat diperlukan karena tidak perlu capek-capek mengantre di Puskesmas.
Usai dilakukan pemeriksaan di IGD, Arsyad muntah-muntah hebat dan disarankan dirawat di rumah sakit. Fitria sudah terdaftar di JKN jadi tidak perlu khawatir lagi. Seluruh biaya termasuk obat-obatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan ia tidak mengeluarkan uang sepeser pun selama perawatan putranya di RSU Mohammad Noer.
Berkat program JKN, Fitria merasa tidak sendirian menghadapi permasalahan kesehatannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memadai kepada seluruh masyarakat Indonesia. Fitria berharap kedepannya dapat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan.
“Kami berharap BPJS Kesehatan dapat memberikan kenyamanan bagi kita ke depannya. Kita berharap program JKN dapat bertahan lama dan memberikan perlindungan kesehatan yang kita perlukan,” ujarnya.
Selain itu, BPJS Kesehatan telah menerapkan komitmen pelayanan JKN di fasilitas kesehatan sebagai bagian dari transformasi kualitas layanan. Dengan janji layanan JKN, peserta JKN bisa merasakan berbagai kepuasan dalam mengakses layanan JKN. Misalnya, Anda perlu menunjukkan Nomor Kebangsaan (NIK) untuk mendapatkan pelayanan di Puskesmas, tidak perlu salinan berkasnya.
BPJS Kesehatan juga menegaskan, jika peserta JKN mendapat pengobatan sesuai aturan dan tidak ada diskriminasi, maka tidak ada biaya tambahan bagi pihak Puskesmas atas pelayanan tersebut.