JAKARTA – Asian Business School (ASB) memberikan kesempatan bagi para profesional asal Indonesia untuk menjadi pemimpin bisnis masa depan di Asia Tenggara. Bekerja sama dengan MIT Sloan School of Management, ASB melihat peluang dan tantangan besar untuk mengatasi pertumbuhan dan perubahan bisnis di Asia Tenggara.
“Pada saat kebutuhan Indonesia akan pemimpin bisnis yang berkualitas sangat mendesak, program ASB MBA (Master of Business Administration) menawarkan kombinasi pembelajaran akademis dan praktik yang langka,” kata Sanjay Sarma, CEO, Presiden dan Dekan ASB. Keterangan kepada media di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Baca Juga: Profesor Tata Cipta Dirgantara Terpilih Rektor ITB 2025-2030, Ini Latar Belakang Akademiknya.
Sanjay menjelaskan, program MBA ini berlangsung selama 12 bulan. Ia mengatakan bahwa program ini adalah satu-satunya di kawasan ini yang menggabungkan studi akademis yang mendalam dengan pengalaman langsung di Asia.
Ajakan untuk mendaftar, menurut Sanjay, sejalan dengan pentingnya Indonesia, dimana kebutuhan akan pemimpin bisnis yang terampil dan terus berkembang semakin meningkat. Ia mengatakan, saat ini semakin banyak pengusaha lokal yang setuju melihat nilai pendidikan manajemen tingkat lanjut.
“Diperkirakan 80% perusahaan di Indonesia kini mendukung karyawannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Bagi lulusan MBA, ini merupakan keuntungan besar karena rata-rata gaji setelah menyelesaikan MBA di Indonesia meningkat 25-40%, salah satu yang tertinggi di kawasan,” ujarnya.
Sanjay memahami bahwa ada peningkatan permintaan akan talenta di wilayah ini untuk mengelola perusahaan-perusahaan ini. Misalnya, kata dia, pada tahun 2024 rata-rata pertumbuhan upah di Indonesia akan mencapai 6,5%, diperkirakan akan meningkat serupa pada tahun 2025, karena kurangnya keterampilan dan tekanan inflasi.
“Hal ini menempatkan lulusan MBA pada posisi yang sangat baik untuk memanfaatkan tren ini, terutama di bidang dengan pertumbuhan tinggi seperti teknologi, keuangan dan manajemen,” katanya.
Sanjay mengatakan desain praktis program ini memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dengan tantangan bisnis yang sedang berlangsung di berbagai pasar dan membangun landasan yang kuat untuk kepemimpinan yang efektif.
Program yang ditawarkan, katanya, antara lain studi komprehensif di MIT Sloan, serta program Action Learning di Asia Tenggara, yang memberikan beragam pengalaman yang jarang ditemukan pada program MBA tradisional.
Biaya program MBA ASB ditetapkan sekitar 35,000 USD. Ini mencakup semua materi studi, akomodasi selama Immersion Program di MIT, serta biaya perjalanan Action Learning Program ke luar Malaysia.
“Pendekatan komprehensif ini memastikan bahwa siswa mendapat dukungan penuh selama tahun-tahun sekolah mereka yang sulit,” katanya.
ASB juga menawarkan ekstensi MBA+, yang memungkinkan siswa melanjutkan semester tambahan atau bahkan mendapatkan gelar MBA di MIT Sloan.
“Opsi perpanjangan ini ditujukan bagi mereka yang ingin memperdalam keahlian mereka di bidang bisnis tertentu, memajukan karir mereka dan mempersiapkan peran kepemimpinan,” kata Sanjay.
Mengingat pengalamannya, lulusan baru Ivan Ramdhani, 37, dari Jakarta, mengatakan mendapat kesempatan belajar MBA di ASB sangat transformatif.
Kombinasi kursus intensif, program pembelajaran langsung, dan pengalaman di MIT Sloan memberinya pemahaman mendalam tentang praktik bisnis internasional dan regional.
“Pengalaman kolektif ini tidak hanya memperluas perspektif saya, tetapi juga berperan dalam membentuk peran kepemimpinan saya saat ini,” ujarnya.
Sanjay mengatakan komitmen ASB terhadap pembelajaran seumur hidup melampaui program inti MBA yang ditawarkan. Melalui inisiatif Agile Continuing Education (ACE), para profesional memiliki akses terhadap kursus fleksibel dan sesuai permintaan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan beradaptasi dengan dunia kerja yang selalu berubah.
Selain itu, ACE menyediakan jalur menuju program MBA dan EMBA ASB. Peserta dapat memperoleh kredit yang dapat ditransfer, memungkinkan mereka mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan gelar di ASB, menjadikan pendidikan berkelanjutan lebih terjangkau dan efisien.